JAKARTA, PALPOS.ID - Insiden kerusuhan atau tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang langsung direspon Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang usai laga Arema FC Vs Persebaya tersebut membuat Jokowi langsung memberi perintah tegas.
Jokowi perintahkan secara tegas kepada PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2022/2023.
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu 2 Oktober 2022.
Selain itu, Jokowi beri perintahkan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit pasca tragedi Kanjuruhan.
Jokowi juga menyampaikan sangat berduka cita atas tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan banyak korban jiwa.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur," kata Jokowi.
Sementara menindaklanjuti kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Mabes Polri mengerahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Malang, Jawa Timur untuk berkoordinasi dan bekerja bersama Tim DVI Polda Jawa Timur.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, pengerahan tim tersebut bertujuan untuk mempercepat proses identifikasi korban dalan insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
“Saat ini Polda Jatim biar bekerja bersama PT. Liga sebagai operator pertandingan dan stake holders terkait,” ujar Irjen Dedi saat dihubungi Disway.id, Minggu 2 Oktober 2022.
“Langkah saat ini tim DVI Dokkes Polri siang ini akan berangkat segera ke Malang untuk back up Tim DVI Polda Jatim dan Dokter setempat guna percepatan identivikasi korban dan fokus untuk memberikan pertolongan medis kepada korban-korban yang saat ini dirawat di beberapa RS,” jelasnya.
Seperti diketahui, pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022 semalam menjadi insiden maut bagi dunia sepakbola
Dikabarkan supporter Arema FC rusuh usai timnya kalah dari Persebaya. Banyak supporter yang memaksa masuk ke lapangan dan direspon polisi menggunakan gas air mata.
Akibat gas air mata tersebut, banyak suporter yang di area tribun panik untuk beberebut keluar stadion.
Gas Air mata yang telah menyebar juga membuat ratusan korban jiwa berjatuhan akibat peristiwa ini