"Jika tidak dihentikan maka akan terjadi keributan antar pemborong yang telah mengerahkan penjaga preman dengan membawa golok. Ini tentu memancing emosi warga saya. Oleh sebab itu kami harap dihentikan kami tidak butuh proyek itu yang kami butuh usulan kami dibangun. Saya sampaikan saat Musrembang ibaratnya satu atau dua meter saja jalan dibangun sudah cukup asalkan itu usulan kami dan pasti bermanfaat untuk warga, jangan seperti ini pihak desa saja tidak tahu apalagi warga," tutur Kades.
Disisi lain Sekdin PUPR OKU Eddy Surya saat ditanya wartawan usai audiensi tersebut menjelaskan tidak sesuai apa yang dijelaskanya kepada Kades dan warga.
Saat berdiskusi dengan Kades dan warga Eddy mengatakan dengan jelas jika memang banyak proyek yang nembak "pucuk kudo" dan ini nampaknya juga terjadi di Desa Gunung Pakuon.
Namun, saat wartawan mewawancarai dirinya nampak mencabut ucapannya dan berkata itu memang menjadi usulan warga dan telah melewati tahapan survey dan lainnya.
"Semuanya itu ada usulan yang bukan nembak pucok kudo, ini ada yang emergency dan ada yang bukan emergency. Proyek yang dibangun saat ini mungkin dianggap emergency, itu anggapan saya," katanya.
Dirinya juga menegaskan jalan itu sangat sangat dibutuhkan. "Tapi itu anggapan saya," tambahnya.
Eddy mengaku akan mengakomodir usulan warga, namun dirinya tidak bisa memastikan pemberhentian proyek tersebut dan meminta proyek yang sudah berjalan untuk jangan diributkan dan tetap dijalankan.
"Proyek ini sudah ada PERDA nya. Jika akan ditarik atau dihentikan harus melalui Paripurna. Saya pastikan tahun depan proyek jalan lingkar desa usulan warga diprioritaskan, " katanya.