Cegah Kekerasan Anak, 40 Peserta Dibekali Pelatihan

Rabu 23-11-2022,13:23 WIB
Reporter : Febi
Editor : Bambang
Cegah Kekerasan Anak, 40 Peserta Dibekali Pelatihan

MUARA ENIM, PALPOS.ID - Sebagai upaya perlindungan dari diskriminasi serta kekerasan terhadap anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar kegiatan Pelatihan Perlindungan Anak dari Diskriminasi, Eksploitasi, Kekerasan dan Ketelantaran di Kabupaten Muara Enim Tahun 2022 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Selasa 22 November 2022.

Kegiatan tersebut dibuka Bupati Muara Enim yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kabupaten Muara Enim Vivi Mariyani.

Dan dihadiri oleh Forkopimda, Kepala OPD, Dirut RSUD Muara Enim, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum ICMI Peduli Muara Enim, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muara Enim.

Kemudian, Ketua GOW Kabupaten Muara Enim, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Muara Enim, Ketua Prosla Bukit Asam, Psikologis Klinis.

BACA JUGA:Wabup Terpilih Tak Kunjung Dilantik, DPRD Muara Enim Ancam Mendagri

Serta para undangan dan 40 peserta dari Organisasi Masyarakat, Sekolah dan Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Muara Enim.

Sedangkan narasumber Rinaldi Ahmad (Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas II Lahat) dan Toni Fisher (Direktur Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (LPHPA) Provinsi Lampung).

Menurut Vivi, maksud dan tujuan diadakannya Kegiatan Pelatihan Perlindungan Anak dari Diskriminasi, Eksploitasi, Kekerasan dan Ketelantaran di Kabupaten Muara Enim adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak dari Diskriminasi, Eksploitasi, Kekerasan dan Ketelantaran.

Selain itu, supaya mampu mendampingi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan terjadinya kekerasan terhadap anak dan mengatasi permasalahan yang timbul di sekolah, pondok pesantren dan lingkungan tempat tinggal.

BACA JUGA:Muara Enim Siap Mengakomodir Penanganan Inflasi

Kemudian, supaya terbangunnya sistem dukungan dan pengendalian pada tingkat komunitas dan keluarga untuk mewujudkan pengasuhan yang mendukung relasi yang aman untuk mencegah kekerasan.

“Dengan memiliki pemahaman yang baik termasuk dalam aspek psikologi korban, maka penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat di laksanakan secara optimal dengan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan korban,” ujar Vivi.

Masih dikatakan Vivi, tingkat kekerasan anak di masyarakat kita sering terjadi, untuk itu sangat perlu diadakan pelatihan ini yang nantinya para peserta pelatihan dapat menyampaikan hasil kegiatan pelatihan ini kepada masyarakat khususnya diwilayah kita masing-masing.

Yang mungkin selama ini masyarakat masih belum mengerti masalah Perlindungan Anak dari Diskriminasi Eksploitasi Kekerasan dan Ketelantaran sehingga dengan bertambahnya pengetahuan peserta ini masyarakat merasa   terlindungi.

BACA JUGA:Harga Karet di Muara Enim Terus Menurun, Sawit Malah Naik

Jika terjadi tindak kekerasan terhadap anak, kata dia, mereka mengerti akan di bawa kemana permasalahan tersebut dan akan segera ditindaklanjuti. Kekerasan terhadap anak merupakan tanggung jawab kita bersama, sudah selayaknya kita sama-sama peduli dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekitar kita.

Pada tahun 2022, lanjut Vivi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara Enim telah menerima 2 Penghargaan yaitu peringkat 6 Kabupaten se-Indonesia untuk Anugerah dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai Pemerintah Daerah Kabupaten yang memiliki Komitmen Terhadap Perlindungan Anak Dan Pelaporan Berbasis Sistem Informasi Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SIMEP) Perlindungan Anak.

Kemudian, Anugerah Kabupaten Layak Anak Tingkat Nindya. “Semoga dengan penghargaan yang telah diraih dapat memotivasi Bapak/Ibu dalam pencegahan dan   penanganan   kasus   kekerasan   yang   ada di sekitar kita,” harapnya. (*)

Kategori :