5 Makanan Khas Palembang Ini Terancam Hilang

Selasa 13-12-2022,22:41 WIB
Reporter : Pelia Ataza
Editor : Zen Bae

PALEMBANG, PALPOS.ID - Makanan tradisional merupakan makanan khas yang berasal dari daerah tertentu dan dibuat langsung oleh masyarakatnya. Biasanya makanan khas tersebut akan menjadi ciri khas suatu daerah. Sehingga menjadikannya sebagai kekayaan dan identitas daerah.

Namun, bagaimana jadinya jika makanan tersebut kini jarang ditemukan? Mengingat beragam jajanan yang unik dari luar dianggap hal baru yang ramai digemari. Ini dia makanan tradisional Palembang yang sudah jarang ditemukan di masa kini.

1. Telok Ukan

Beberapa orang mungkin mengenal makanan satu ini. Makanan khas Palembang ini biasanya dijual dengan harga Rp 5 ribu per butir. Rasanya yang gurih dan asin berasal dari perpaduan rasa telur, santan dan kapur sirih. Telok Ukan enak sekali disantap bersama dengan ketan bakar. Ketan bakar akan membantu menyeimbangkan rasa yang kuat dari bumbu Teluk Ukan. 

Cara pengolahan adalah dengan melubangi cangkang telur bebek dengan jarum. Proses ini harus dilakukan dengan telaten agar tidak merusak cangkang telur. Kemudian isi telur tersebut akan dikeluarkan lalu dicampur aneka bumbu. Setelah itu, campuran isi akan dimasukan lagi ke dalam cangkang dan ditutup menggunakan gabus. Selanjutnya telur direbus hingga matang sempurna.

Namun sayangnya, makanan satu ini sudah jarang ditemukan karena tidak banyak lagi peminatnya. Ditambah proses pengolahannya yang cukup lama dan rasanya yang tidak bervariasi membuat makanan satu ini memudar di tengah masyarakat.

2. Gulo Puan

Gulo Puan adalah jenis makanan yang konon katanya merupakan warisan kesultanan Palembang Darussalam. Makanan ini memiliki cita rasa yang manis dan legit yang berasal dari bahan dasar gula merah dan susu kerbau rawa. Kata Gulo Puan sendiri disebut berasal dari masyarakat Pampangan, salah satu desa yang berjarak 85 km dari Kota Palembang. Kata Gulo artinya gula dan Puan artinya susu.

Gulo Puan memiliki dua variasi berdasarkan teksturnya yakni basah dan kering. Varian basah biasnya digunakan untuk olesan selai pada roti. Sedangkan, varian kering digunakan sebagai pengganti gula dan penambah cita rasa masakan.

Makanan satu ini biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi yakni sekitar Rp 140 Ribu per kilogramnya. Di Palembang sendiri masih ada penjual yang mengedarkan Gulo Puan. Mereka mengambil langsung dari Desa Pampangan yang dikenal sebagai masyarakat ahli pengolah Gulo Puan.

3. Gelenak

Gelenak adalah makanan khas Palembang yang juga sudah jarang ditemukan. Mungkin beberapa dari kalian ada yang mengenal makanan satu ini dan menyadari kelangkaannya sekarang. Karena teksturnya yang kenyal seperti dodol, banyak orang menyebutnya sebagai dodol. Kisaran harga Gelenak per buahnya biasanya Rp 2.500.

Makanan satu ini tidak begitu manis seperti dodol namun, tetap kaya dengan rempah-rempah. Cemilan satu ini terbuat dari tepung ketan yang diberi cengkeh dan kayumanis. Gelenak bagaikan permen yang cocok sekali dinikmati pada saat bersantai.

4. Ragit

Ragit juga dikenal dengan nama roti jala kuah kari. yakni adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari tepung terigu, air, telur, dan garam. Biasanya disajikan dengan kuah kari ayam atau sapi. Ragit biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp 5-15 ribu per porsi tergantung dari banyaknya jumlah roti jala yang dijual per porsinya.

Kategori :