PALEMBANG, PALPOS.ID – Cukup mengejutkan. Ternyata di balik gemerlap pembangunan Kota Palembang, masih banyak ditemukan kawasan kumuh.
Itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Perkimtan), Affan Prapanca Mahalli, Kamis (22/12).
Affan mengatakan, jika kawasan kumuh tersebut besaran wilayahnya 1.092 hektar (ha). Meskipun persentasenya besar, hal tersebut tidak dikategorikan dalam kumuh berat.
"Untuk luasan pemukiman kumuh data terakhir ada 1.092 hektar, namun itu sudah ada pengurangan. Meski persentasenya besar dan memang kumuh tapi bukan kategori kumuh berat ya. Namun kami masih harus validasi lagi dengan stakeholder terkait untuk merumuskan nilai perumusannya, karena tidak bisa dari perkimtan sendiri,” kata Affan.
Dia menyebutkan beberapa wilayah yang dikategorikan sebagai kawasan kumuh yang ada di Kota Palembang.
"Beberapa di antaranya itu seperti di kawasan kecamatan Kertapati, Seberang Ulu I dan Seberang Ulu II, Kalidoni dan Sematang Borang,” ujarnya.
Affan menuturkan, bisa disebut kawasan kumuh jika terlalu padat penduduk, serta infrastruktur bangunan ataupun jalan memang sama sekali tidak terawat.
“Bisa dibilang kawasan kumuh berat itu seperti padatnya penduduk, saluran drainase nya terlalu banyak sampah, sistem toiletnya, jalan yang rusak, tidak ada lampu penerangan, serta kontruksi bangunannya yang terlihat kumuh seperti tidak terawat,” tuturnya.
Affan juga membeberkan, jika sekarang sudah ada dua kawasan yang tidak dikategorikan ke dalam kawasan kumuh berat lagi.
“Seperti di kawasan 5 Ilir dan 29 Ilir, yang dimana nantinya akan di serah terimakan dari Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumsel kepada Pemerintahan Kota Palembang.
"Nah kawasan Lebak Cindo 26 Ilir telah ada sekitar 50 titik rumah yang di perbaiki yang terdampak dari kawasan kumuh dan pembangunan sungai sekanak lambidaro,” bebernya.
Lebih lanjut Affan mengaku, jika tahun depan pihaknya akan terus berupaya mengurangi kawasan yang kumuh tersebut dengan berkolaborasi dengan semua pihak terkait lainnya.
"Tahun depan kita tetap berkolaborasi semua pihak untuk berupaya mengurangi dan perlu waktu dan secara bertahap dengan keterbatasan biaya anggaran dan juga kami bersama OPD terkait akan melakukan kegiatan seperti perbaikan jalan, saluran, sarana umum, serta lampu penerangan jalan,” tandasnya.
Terkait kawasan kumuh, sejumlah warga Kota Palembang menilai, masih banyaknya kawasan kumuh di Kota Palembang harus menjadi prioritas untuk dilakukan penataan sejak dini.
"Artinya harus segera karena ini berkaitan dengan peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat menuju ke kehidupan berkualitas dan sehat, " Ropen, warga Alang-alang Lebar Kota Palembang.