Fakta menariknya ternyata setiap bangunan yang di pasar ini itu berbentuk tapal kuda yang memiliki ornamen atau corak khas kebudayaan Tionghoa
Hal ini menjadi penanda bahwa adanya percampuran antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan china yang masuk yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk bangunan yang indah
3. Kehidupan di Pinggir Sungai Musi
Berdasarkan sejarahnya bahwa warga asli maupun masyarakat datangan atau rantauan yang datang sebagai pedagang itu hidup disepanjang aliran sungai musi
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Tumbuhan Bangle dan Jeringau Bisa Usir Setan
Mereka membuat pondokan terapung yang terbuat dari kayu dan jerami untuk dijadikan tempat tinggal mereka.
Ketika keluar dari rumah atau Pondokan biasanya mereka menggunkan biduk sebagai sarana transportasi mereka pada saat itu.
4. Bundaran Air Mancur Depan Masjid Agung.
Pada tahun 1970 perdaban dari kota ini sudah mulai nampak.
BACA JUGA:Ternyata Pasar Cinde Palembang Punya Saudara Kembar di Kota Semarang
Dilihat dari sudah mulai banyak beroperasinya mobil baik itu mobil kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti angkot.
Persebaran bangunanpun juga sudah banyak walaupun waktu itu masih belum terkesan modern. Juga style orang orang pada saat itu masih bergaya ala eropa.
5. Susahnya mendapatkan sepatu atau sendal.
Pada saat itu ternyata barang simple nan sederhana ini bisa kita jumpai dimana saja. Tapi dulu tidak semua orang bisa memiliki barang ini.
BACA JUGA:6 Negara Ini Legalkan Praktik Pengomposan Terhadap Mayat Manusia
Karena sandal dan sepatu pada saat itu masih terbilang barang yang mewah. Sehingga hanya orang orang tertentu saja yang dapat memilikinya.