MUARA ENIM, PALPOS.ID - Tingginya intensitas curah hujan didataran tinggi ternyata berdampak pada hasil produksi tanaman kopi robusta. Kondisi terebut dirasakan petani kopi diwilayah Semendo Raya, Kabupaten Muara Enim karena kembang kopi banyak beguguran akibat diguyuran hujan deras sehingga gagal menjadi buah kopi.
Dilema lainnya yang rasakan petani kopi yakni kesulitan mendapatkan pupuk NPK dan Urea. Akibatnya berdampak pada hasil produksi buah kopi tidak maksimal.
Namun petani kopi masih dapat bernafas lega karena harga kopi stabil masih betengger diangka Rp22 ribu hingga mencapai Rp25 ribu per kilogram.
“Musim penghujan dipastikan hasil panen berkurang karena banyak kembang kopi gugur sehingga gagal menjadi buah kopi. Begitu juga kalau musim panas banyak kembang kopi rontok karena layu oleh terik matahari,” ujar Mubarak (38), warga Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muara Enim, Minggu (15/1).
Lanjut, pria yang membuka lahan kebun kopi di ataran Danau Ringkih Bukit Barisan ini, mengaku selain dampak faktor cuaca tidak menentu. Petani kopi juga mengalami kesulitan mendapatkan pupuk untuk perkebunan kopi.
Selain karena cuaca, kami (Petani, red) mengalami kesulitan mendapat pupuk NPK dan Urea sehingga berpengaruh pada hasil produksi buah kopi,” keluhnya.
Untuk itu dirinya berharap pemerintah melalui instansi terkait agar dapat mempermudah
Bagi petani untuk membeli pupuk NPK atau Urea sehingga para petani kopi dapat meningkatkan hasil produksi buah kopi.
“Saya berharap pemerintah dapat mendengar keluhan patani kopi khususnya di Semendo Raya tarkait sesulitan patani mendapatkan pupuk,” harapnya.
Sedangkan untuk harga kopi di tingkat patani saat ini mencapai Rp22 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Fluktuasi harga kopi biji kopi Semendo Raya ini, kata dia, tergantung harga pasaran karena sebagian besar kopi Semendo di jual ke Lampung dan Palembang.
“Harga kopi saat ini stabil tergantung kualitas, paling tinggi Rp25 ribu per kilogram. Saya berharap harga jual biji kopi ini akan terus bertahan dan semakin naik sehingga berdampak pada kesejahteraan petani kopi,” harapnya.