"Sayang di babak awal kami sudah harus bertemu rekan sendiri. Padahal performa kami sudah lebih baik dan dalam trek meningkat. Mungkin lain ceritanya kalau yang kami hadapi bukan teman sendiri dan ganda nomor satu dunia," ujar Bagas.
Di pertandingan lainnya, ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di India Open 2023 harus berakhir pada babak 16 besar setelah dikalahkan pasangan peringkat satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Kemampuan terbaik yang dikeluarkan Rehan/Lisa rupanya masih tak bisa mengatasi tekanan ganda campuran asal China itu, yang diakhiri dengan kekalahan dua gim langsung 16-21, 9-21.
"Gim pertama kami sudah memberikan perlawanan terbaik, bahkan sempat unggul di interval pertama. Sayangnya karena kurang konsisten dan kalah pengalaman, kami tidak mampu menjaga keunggulan," kata Rehan lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
BACA JUGA:Thomas Tuchel Akan Gantikan Antonio Conte di Tottenham Hotspur !
Kendati bermain singkat, namun pasangan juara Hylo Open 2022 itu mampu memberikan perlawanan sengit pada awal gim pertama dan memimpin 11-10 saat interval awal.
"Tadi hingga interval gim pertama sebenarnya permainan kami sudah bagus. Kami bisa memberikan perlawanan dan sempat unggul 11-10. Kami bisa bermain reli, meskipun pertahanannya juga terus ditekan," Lisa menceritakan.
Namun akibat kehilangan fokus permainan, mereka justru memberikan peluang kepada Zheng/Huang untuk menyerang dan memberikan tekanan balik. Duo China itu begitu cermat dalam melihat kesempatan membalikkan keadaan, Lisa mengatakan.
"Kalau kehilangan fokus sedikit saja, pasti akan langsung banyak kehilangan poin. Kami juga diserang terus, karena itu kami jadi banyak bertahan," ujar Lisa menambahkan.
BACA JUGA:Malaysia Open 2023: Fajar/Rian Ungkap Kunci Sukses ke Final
Meski kalah, namun Rehan mendapat banyak pelajaran dari penampilan Zheng/Huang. Rehan menilai kualitas, kemampuan, dan pengalaman lawan jauh lebih unggul darinya. Kualitas lawan terlihat dari sikap tenang dan tidak buru-buru meski dalam situasi kritis.
"Dari pertandingan ini banyak hal yang harus dipelajari dan ditingkatkan. Fokus, power, dan konsistensi permainan kami harus ditambah. Kualitas lawan juga di atas kami. Mereka bisa cepat membaca dan tahu segala kekurangan kami. Mereka terus menekan, membuat permainan kami tidak berkembang dan gampang mati," tutur Rehan. *