KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Sepanjang tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI, Provinsi Sumatera Selatan berhasil menurunkan angka Stunting.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DPPKB OKI HM Lubis SKM MKes mengatakan, angka penurunan stunting lebih dari 10 persen.
"Ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI yang diumumkan oleh Kementrian Kesehatan pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu, 25 Januari 2023," ungkapnya, Sabtu, 28 Januari 2023.
Ia menambahkan, prevalensi stunting di wilayah Bumi Bende Seguguk pada tahun 2021 yakni 32.2 persen dan di tahun 2022 turun menjadi 15.2 persen.
BACA JUGA:Dukung Cegah Stunting di Banyuasin, XL Axiata Lakukan Ini
BACA JUGA:Sumsel Masuk Tiga Besar Provinsi Yang Berhasil Turunkan Angka Stunting
"Jadi di tahun 2022 ini turun sebanyak 17 persen. Dengan begitu, tidak lagi menempatkan Kabupaten OKI sebagai daerah dengan kasus stunting terbanyak di Sumsel,"ujarnya.
Dikatakannya lagi, Mentri Kesehatan, Budi Gunadi memberikan apreasiasi kepada daerah-daerah yany berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
"Apalalgi penurunan ini terjadi bukan pada masa biasa, melainkan pada masa pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, harapannya, di masa normal kasus stuntung bisa menurun lebih tajam lagi," tuturnya.
BACA JUGA:Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Lubuklinggau Alokasikan Dana Rp 6 Miliar
BACA JUGA:Herman Deru : POGI Miliki Tanggung Jawab Meliterasi Masyarakat Guna Menekan Kasus Anak Stunting
Sehingga, masih kata Lubis, target stunting di tahun 2024 yang harus berada di angka 14 persen dapat tercapai. Dimana hal itu berkat upaya kolaboratif di berbagai sektor.
"Pembentukkan Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS di tingkat kabupaten, kecamatan, serta desa dan kelurahan oleh Pak Bapati, merupakan keseriusan Pemkab OKI dalam menyelesaikan persoalan stunting,"imbunya.
Lebih lanjut, demi memudahkan dalam menyelesaikannya, maka lembaga dan infrastruktur yang ada digerakkan.