Pedagang Cincau dan Kolang Kaling Marak Saat Ramadhan...

Jumat 24-03-2023,13:20 WIB
Reporter : Yati
Editor : Erika

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID.-  Setiap bulan Ramadhan pedagang kolang Kaling dan cincau bermunculan di sejumlah pasar tradisional dalam Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. Pun demikian pada Ramadhan 1444H/2023M. 

Bahkan mereka mulai berjualan kolang-kaling dan cincau sebelum puasa  atau tepatnya mulai H-1 puasa. Selain cincau dan kolang Kaling, bahan pembuat minuman lain juga ikut dijual, seperti cendol, dan rumput laut. Itu agar konsumen punya banyak pilihan atau membeli semuanya pada satu tempat.

Seperti yang diungkapkan Dita seorang pedagang kolang kaling, cincau, cendol dan rumput laut, di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau. "Saya mulai jualannya kemarin sebelum puasa (H-1 puasa)," ujarnya.

BACA JUGA:Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan di Kota Lubuklinggau

Bahkan dikatakan Dita, konsumen yang berbelanja lebih ramai pada H-1 ketimbang hari pertama puasa. "Kemarin Alhamdulillah ramai, tapi hari ini pembelinya tidak seramai kemarin," ungkap Dita.

Semua itu diprediksi karena konsumen sudah belanja untuk stok beberapa hari kedepan. Kendati konsumen menurun dibandingkan hari pertama dia mulai menjual cincau, kolang Kaling, cendol dan rumput laut, tidaklah mengapa. 

"Biasanya beberapa hari kedepan ramai lagi, mungkin hari ini hari pertama puasa jadi orang malas keluar belanja," ujarnya.

BACA JUGA:Menjelang Puasa Harga Daging Naik, Harga Ayam Adem Ayem

Dikatakan Dita, untuk barang dagangannya, itu bukanlah produksinya sendiri melainkan menyambut (membeli) dari agennya. "Kalau kolang-kaling dan cendol kami ambil perember," ujarnya yang enggan menyebutkan modal pembelian. 

Kemudian, kolang Kaling, cendol dijual kembali dengan ukuran gelas. Dimana satu gelasnya dijual seharga tiga ribu rupiah atau dua gelas lima ribu rupiah. "kalau cuma segelas tiga ribu tapi kalau dua gelas lima ribu," jelasnya. 

Sedangkan cincau dijual perpotong mulai dari harga tiga ribu rupiah untuk potongan kecil, lima ribu potongan sedang dan Rp10 ribu untuk potongan besar. 

BACA JUGA:Jam Kerja Selama Ramadhan 2023, Ini Penjelasan Sekda Lubuklinggau

Sedangkan untuk rumput laut dijual perons atau 100 gram seharga lima ribu rupiah. Dari hasil penjualan itu dikatakan Dita laba yang didapat bisa lebih dari dua kali lipat modal pengambilannya. Artinya bila modal produknya Rp 200 ribu laba yang didapat bisa Rp 200 ribu sampai Rp300 ribu.

"Untungnya lumayan ketimbang tidur saja di rumah, enak jualan dan bisa dapat duit bikin dapur ngebul," kata Dita. 

Pantauan palpos.id, maraknya pedagang cincang dan kolang kaling terjadi  pada semua pasar tadisional di Lubuklinggau. Harga yang ditawarkan dari pasar tradisional satu dan lainnya terbilang berada dikisaran angka serupa. Diduga pedagang ini membeli untuk dijual kembali dari agen beberapa agen yang sama. (yat)

Kategori :