Sedangkan Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono menyatakan ada tantangan berat tapi juga sebagai peluang yang dihadapi media.
BACA JUGA:Huawei dan AMSI Jalin Kerjasama Tingkatkan Kecakapan Digital Media Siber di Indonesia
BACA JUGA:Menkop UKM Teten Masduki Buka IDC AMSI 2022, Ini Harapannya...
Dan tantangan itu sangat nyata. Yakni media sebagai sudut komunikasi politik, khususnya saat menghadapi Pemilu mendatang.
‘’Ini tantangan sekaligus peluang bagi media. Bisa jadi ujian trusted news bagi media. Semoga media-media anggota AMSI bisa menjawab tantangan kedepannya,” ungkap Eric Sasono.
Anggota KPU RI August Mellaz dalam sesi diskusi mengapresiasi apa yang dilakukan AMSI dalam menentukan standar indikator trusted news.
‘’Yang jelas KPU RI membuka ruang untuk dialog lebih lanjur soal trus indicator bidang politi ini.
BACA JUGA:6 Perwakilan AMSI Wilayah di Sumatera Ikuti Training Prebunking di Batam
BACA JUGA:AMSI Sumsel dan YBH SSB Gelar Diskusi Publik UU Pers Versus UU ITE dalam Mengadili Pelanggaran Pers
Dan KPU RI memastikan tahapan pemilu berjalan sesuai jadwal. Tentu itu terkait peran media sebagai pemegang arus informasi,” ujar August Mellaz.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia atau IPI Burhanuddin Muhtadi mengaku kepercayaan publik pada media jadi hal penting.
Sesuai data, ada penurunan kepercayaan publik pada media hingga di angka 50 persen, bahkan kalah dibanding dengan LSM.
Maka dari itu semua berharap media anggota AMSI dapat mengatasi polarisasi new media dan bias politik, khususnya pada momentum tahun politik.
BACA JUGA:AMSI Gelar Training Prebunking dan Rakorwil Region Sumatera di Batam
BACA JUGA:AMSI Kembangkan Jurnalisme Pre-Bunking Antisipasi Berita Hoaks Jelang Tahun Politik
‘’Kita harus belajar dari kepercayaan terhadap media di Amerika Serikat. Dimana, pentingnya mengatasi polarisasi, seperti hoaks dan bias politik.