“Saat ini masih ada hunian subsidi pemerintah dengan uang muka ringan seperti Rp 500 ribu All IN, artinya hanya membayar uang muka (DP) sebesar Rp 500 ribu tanpa adanya beban lainnya sudah bisa mengajukan kredit perumahan rakyat (KPR) dengan angsuran yang juga masih terjangkau,” jelasnya.
Jika angsuran property saat ini dikisaran Rp 1jutaan sudah bisa didapat, lalu bagaimana dengan tariff ngontrak dikisaran Rp 700- 800 perbulan, yang selalu dikeluarkan tapi tidak bisa memilikinya.
BACA JUGA:Bakal Salurkan BP Tahap 2, DKP Cek Gudang Bulog
“Jika uang kontrakan bisa membayar property sendiri, akan lebih sangat bernilai dan hasilnya itu nyata,” ungkapnya.
Jika memang proprety tersebut tidak untuk dihuni dalam jangka waktu lama nantinya, maka pemilik bisa menyewakan propertynya dan bisa menjadi investasi untuk pendidikan anak.
Kemudian, kaum milenial yang memilih mengontrak rumah dengan alasan lokasi yang jauh dari tempat kerja. Sebanarnya juga harus dikaji ulang.
BACA JUGA:Mantabbb!!! Inilah Aturan Uang Perjalanan Dinas PNS Berlaku 2024, Berikut Penjelasannya
Maka Mario menegaskan baiknya pilihlah membeli sendiri property daripada mengontrak yang tidak dapat menjadi investasi dihari tua. *