PRABUMULIH, PALPOS.ID - Malang nasib dialami seorang bocah bernama Michael Saputra (11), pelajar salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Prabumulih ini diketahui tertabrak kereta api barang.
Akibat peristiwa nahas tersebut, warga Jalan basuki Rahmat Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat ini mengalami remuk pada bagian kaki dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Pertamedika Pertamina Prabumulih.
Kecelakaan di jalur kereta api yang nyaris merenggut nyawa ini, terjadi di kawasan Kebun Duren Kelurahan Prabumulih tepatnya KM 324 + 8/9, Sabtu (27/5) sekitar pukul 17.00 WIB.
BACA JUGA:SUBHANALLAH! Hanya Membaca Ayat Ini Sebelum Tidur, Akan Dapat Perlindungan Allah SWT..
Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa kecelakaan di jalur kereta api tersebut bermula ketika korban sedang bermain atau melintas di jalur kereta api.
Tiba-tiba datang kereta api barang dari arah Patih Galung menuju stasiun Prabumulih.
Diduga saat itu bocah tersebut tidak mendengar suara kereta api, tak pelak dirinya disambar kereta api tersebut hingga membuat salah satu kakinya remuk.
BACA JUGA:Hanya dengan 3 Cara Ini Allah Akan Mudahkan Rezeki, Ini Penjelasan Ustadz Danu..
Oleh warga yang mengetahui peristiwa tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit pertamina.
“Kalau kejadian persis kami tidak tahu, tapi informasinya anak itu sedang berada di jalur kereta api. Disaat bersamaan, datang kereta barang dan langsung menabrak anak tersebut,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Masih kata sumber tersebut, akibat tertabrak kereta api salah satu kaki anak tersebut remuk.
BACA JUGA:Wah Bahaya, Warga Ogan Ilir Temukan Amunisi Jenis Mortir di Gudang Rongsokan
“Kabarnya kemarin malam sudah diamputasi sampai mata kakinya,” ujar sumber tersebut.
Kepala Stasiun Kereta Api Prabumulih, Yudhi Setiawan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tertemper kereta api tersebut.
Namun Yudhi menuturkan, saat kejadian pihaknya tidak menerima laporan dari masinis.
BACA JUGA:TERUNGKAP ! Pemekaran Cirebon, Kabupaten Cirebon Timur Jadi Daerah Baru Ada 18 Kecamatan
“Kita tidak ada laporan dari masinis, kalau informasi warga setempat ka sempat berhenti di semboyan 7, mungkin dia bermain dirangkaian saat kereta berhenti. Dan ketika kereta kembali berjalan, dia terjatuh sehingga tidak diketahui oleh masinis,”ungkapnya.