PRABUMULIH,PALPOS.ID - Terkait adanya isu dugaan perselingkuhan yang dilakukan ok num Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, Kepala Inspektorat (Inspektur) Kota Prabumulih, H Indra Bangsawan SH MH mengaku belum dapat menindaklanjuti isu tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari pihak manapun.
“Memang banyak beredar (isu perselingkungan) tapi kita belum ada bukti, belum adanya laporan dari kalau pun suami yang berselingkuh belum ada laporan dari isterinya. Kalaupun isterinya yang berselingkuh, belum ada laporan dari isterinya,” ungkap Indra Bangsawan didampingi inspektur investigasi, Novrin Maladi SH, ketika dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (15/6).
BACA JUGA:Pipa Induk Pecah, PDAM Tirta Prabujaya Hentikan Pasokan Air Bersih ke Pelanggan
Karena itupula sambung pria yang berprofesi sebagai Jaksa ini, pihaknya belum dapat menurunkan tim untuk menindaklanjuti isu tersebut. Kendati demikan kata Indra Bangsawan, pihaknya tidak tinggal diam dengan isu tersebut.
“Bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2AP3KB) kami memberikan sosialiasi edukasi mengenai pencegahan KDRT dan Perselingkuhan PNS,” ujarnya seraya menuturkan pihaknya menekankan poin-poin apabila terjadi perselingkuhan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Lebih lanjut Indra Bangsawan menuturkan, dalam sosialisasi itu pihaknya menyampaikan ada beberapa penyebab terjadinya KDRT didalam rumah tangga yakni faktor ekonomi (kemiskinan) dan budaya patriarki, komunikasi yang kurang baik.
BACA JUGA:Belasan Sumur Warga Tercemar, Komisi 3 Imbau PDAM Beri Bantuan Air Bersih
“Patriarki ini pengaturan kekuasaan, ada yang isteri bekerja suami tidak maka seolah-olah isteri kepala rumah tangga. Dan sebaliknya, suami yang bekerja isteri tidak bekerja maka seolah-olah isteri pembantu. Padahal kan rumah tangga itu ada ikatan lahir batin untuk sama-sama menjalankan bahtera rumah tangga,” tuturnya.
Sementara soal perselingkuhan kata Indra Bangsawan, pria yang telah 30 tahun mengabdi sebagai jaksa ini menuturkan hal itu terjadi karena perhatian dan kurangnya komunikasi antar pasangan. “Itulah pentingnya komunikasi antar sumai isteri untuk membina rumah tangga dan menjaga keharmonisan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala DP2AP3KB Kota Prabumulih, Eti Agustina menuturkan, sosialisasi dan edukasi pencegahan KDR dan perselingkuhan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kepala wilayah di Kota Prabumulih mulai dari lurah, kades dan camat tentang apa saja penyebab KDRT dan perselingkuhan.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Air Bersih, PDAM Tirta Prabujaya Bangun Booster Baru
“Dalam sosialisasi, dijelaskan apa saja penyebab terjadinya KDRT dan upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut dan langkah apa saja yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi dilingkungan kerja mereka,” ujarnya singkat. *