MUARA ENIM, PALPOS.ID - Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim mendapat kunjungan orang nomor satu di Bumi Sriwijaya. Sebab, Desa Tanjung Raman memiliki filosofi sejarah berdirinya pemukiman desa harus dijaga dengan baik.
Kedatangan Gubernur Sumsel H Herman Deru di Kampung halaman Tokoh Nasional Taufiq Kiemas ini didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Wakil Ketua DPRD Sumsel H Giri Ramanda Kiemas, Asisten Bidang pemerintahan dan Kesra Kabupaten Muara Enim H Emran Tabrani dan Camat Hujan Mas Hasman Hadi, disambut antusias Kepala Desa Tanjung Raman Ahmad Baqi bersama masyarakat, Sabtu (29/7).
"Adanya desa ini (Tanjung Raman) tentu karena ada yang mendirikannya. Di Sumsel ini ada 3500 desa. Namun
sayangnya tidak semua masyarakat yang mengingat sejarah desanya," kata Herman Deru sambutan menghadiri sedekah dusun dan doa bersama serta mengenang sejarah Desa Tanjung Raman di Aula Rama Tuan.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Studi Pembelajaran Program Kampung Iklim ke Jabar
Sebab itu, dia mengingatkan agar desa Tanjung Raman terus menjaga prasasti berdirinya desa tersebut sebagai salah satu warisan budaya.
"Saya apresiasi masyarakat Tanjung Raman tahu sejarah desanya. Karena itu, Prasasti desa ini harus dijaga dengan baik dan dilestarikan sehingga anak cucu kita dapat tahu sejarah desa ini" tuturnya.
Dia menyebut, momen mengenang sejarah desa ini juga menjadi salah satu langkah untuk mempererat
jalinan silahturahmi antar masyarakat.
BACA JUGA:KPEMN Lakukan Uji Petik di Muara Enim
Bahkan, dia juga berharap agar kedepan kegiatan tersebut dapat menjadi sarana silahturahmi dengan
masyarakat dari desa tetangga.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Raman Ahmad Baqi, mengucapkan terima kasih atas kehadiran
Gubernur Herman Deru dalam doa bersama tersebut.
Dirinya berharap kehadiran Herman Deru di desa tersebut dapat membawa kemajuan bagi desanya.
BACA JUGA:Partisipasi Perempuan di Muara Enim Masih Tertinggal
Dia menjelaskan, selain doa bersama juga digelar kegiatan budaya lainnya dalam rangka mengenang sejarah Desa Tanjung Raman. "Kita harapkan budaya semacam ini terus lestari.Sebab itulah, festival ini selalu kita lakukan," pungkasnya.*