PALEMBANG, PALPOS.ID - Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Karo merupakan dua wilayah yang masuk calon Provinsi Toba Raya pemekaran Sumatera Utara.
Kedua kabuapten ini dikenal sebagai kabupaten paling kaya berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.
Namun, di balik label yang sama ini, terdapat perbedaan mencolok yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Tapanuli Utara, yang memiliki ibu kota di Tarutung menempati peringkat atas dalam daftar PDRB per kapita di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Profil dan Potensi Tapanuli Utara dan Karo, Kabupaten Terkaya di Calon Provinsi Pemekaran Toba Raya
Meskipun terdapat kekayaan sumber daya alam seperti perkebunan dan pertambangan, kabupaten ini menghadapi tantangan dalam menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang merata.
Sektor pariwisata yang sedang berkembang menjadi fokus utama pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, Kabupaten Karo, yang pusat pemerintahannya terletak di Kabanjahe, juga menikmati keuntungan sebagai salah satu kabupaten dengan PDRB per kapita yang tinggi.
Keberhasilan Kabupaten Karo ini dapat dikaitkan dengan sektor pertanian yang kuat, terutama produksi kopi arabika berkualitas tinggi yang telah meraih pengakuan internasional.
Namun, masalah terkait kesenjangan ekonomi masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu perbedaan mencolok antara kedua kabupaten ini adalah sektor ekonomi yang menjadi tulang punggung pertumbuhan mereka.
Sementara Tapanuli Utara mengandalkan sektor pariwisata.
Kabupaten Karo menaruh fokus pada sektor pertanian.