MUARA ENIM, PALPOS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim siap turunkan water suplay apabila ada masyarakat yang mengalami kekeringan dampak musim kemarau. Selain itu akan bekerja sama dengan semua OPD dan perusahaan setempat yang ada di sekitar daerah yang mengalami kekeringan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim H Abdur Rozieq MT, mengatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan yang masuk terkait dengan kekeringan yang ada di Kabupaten Muara Enim. "Belum ada laporan, tapi kalaupun ada kami siap turunkan tim untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat," ujar Rozieq, Minggu (13/8).
Lanjutnya, BPBD Muara Enim memiliki dua unit mobil water suplay yakni 5.000 liter dan 4.000 liter. Kalau armada BPBD kurang pihaknya akan bekerjasama dengan Damkar. "Kalau masih kurang kita akan libatkan perusahaan khususnya yang memiliki angkutan tangki air untuk bisa membantu menyalurkan air bersih ke masyarakat yang mengalami kekeringan," katanya.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Salurkan Bantuan Air Bersih
Menurutnya, terkait masalah kemarau ini Pemkab Muara Enim sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak, TNI-Polri, manggala agni, perusahaan setempat dan seluruh unsur terkait. "Ya intinya untuk mengatasi permasalahan kemarau ini baik itu terhadap kekeringan maupun karhutla," terangnya.
Berkaitan dengan karhutla di wilayah kabupaten Muara Enim, sejauh ini angkanya belum bertambah secara signifikan. "Berdasarkan pantauan udara dari helikopter , karhutla lebih mengarah ke kawasan Musi Banyuasin. Kalau di kita (Maura Enim,red) sejauh ini persentasenya masih seperti sebelumnya," ungkapnya.
Lanjutnya, semester awal 2023 ada 63 titik hotspot dengan luasan 25 hektar. "dengan tahun 2022 lalu total dalam periode yang sama terjadi 163 titik hotspot jadi perkiraan penurunan adalah 64 persen di tahun 2023," bebernya.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim-BNSP Teken MoU Sertifikasi Tenaga Kerja
Ada beberapa daerah yang rawan terjadinya Karhutla berdasarkan hotspot yang ditemukan seperti Gelumbang, Muara Belida, Sungai Rotan, Gunung Megang, Benakat dan Rambang. "Kita kedepankan pencegahan, dan pembagian tugas bersama stakeholder seperti TNI Polri, perusahaan setempat dan lain lain lain," tukasnya.*