MERANTI, PALPOS.ID - Jembatan Perawang yang merupakan penghubung beberapa desa di Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mengalami roboh dan jatuh ke sungai.
Insiden ini diduga disebabkan oleh kondisi tiang penahan konstruksi yang sudah keropos dan usang.
Tidak ada laporan tentang korban jiwa dalam kejadian ini, karena terjadi pada malam hari, Senin (14/8) sekitar pukul 23.10 WIB, dan saat itu tidak ada pengguna jalan yang sedang melintas.
Camat Tasik Putripuyu, Zainal, menjelaskan bahwa sebelum jembatan roboh, terdengar suara dentuman dari kejauhan.
Saat insiden terjadi, jembatan sedang sepi dan tidak ada yang melintas.
Bagian jembatan yang roboh terletak di wilayah Desa Selat Akar.
BACA JUGA:10 Fakta Unik Kota Batam, Calon Ibukota Provinsi Kepri Barat Pemekaran Kepulauan Riau
Sementara di sisi lain yang menghubungkan ke Desa Bandul masih utuh, hanya terdapat patahan jalan akibat jembatan yang roboh.
Jembatan dengan panjang 70 meter ini telah mengalami penurunan, mengancam keselamatan warga yang melintasinya.
Untuk mencegah kecelakaan, pihak desa telah memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan melarang kendaraan bermuatan berat untuk melintas.
Zainal menjelaskan bahwa Jembatan Perawang merupakan salah satu akses utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, terutama dalam memasarkan hasil perkebunan dan perikanan ke Kecamatan Merbau serta akses menuju Selat Panjang.
Tidak hanya terganggu akses orang dan distribusi barang, tetapi juga pasokan listrik bagi beberapa desa di Kecamatan Tasik Putripuyu terputus total. Ini karena jalur kabel listrik melewati jembatan yang roboh.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau dan Dinas PUPR Kepulauan Meranti serta pihak-pihak terkait langsung turun ke lapangan sebagai respons terhadap kejadian ini.