Selain pariwisata, Nias juga mengeksplorasi potensi dalam bidang energi terbarukan. Sumber daya alam seperti matahari dan angin memberikan peluang bagi pembangunan energi bersih yang dapat mendukung keberlanjutan daerah ini.
Di sektor pertanian dan perkebunan, potensi masih terbuka lebar untuk ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan lokal dan menghasilkan produk yang lebih berdaya saing.
Pembentukan Provinsi Tapanuli dan Nias bukan hanya tentang perubahan administratif, tetapi juga upaya untuk mewujudkan visi keberlanjutan dan kemakmuran. Dengan mengoptimalkan potensi-potensi ini, kedua calon provinsi berharap dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Transformasi ini bukan hanya menggambarkan sebuah perubahan administratif, melainkan juga membawa dampak signifikan pada aspek pembangunan dan identitas lokal.
Melalui pemekaran ini, beberapa wilayah yang memiliki peran penting mendapatkan perhatian, termasuk:
1.Kabupaten Tapanuli Tengah
2.Kabupaten Tapanuli Utara
3.Kabupaten Toba
4.Kabupaten Samosir
5.Kabupaten Humbang Hasundutan
6.Kotamadya Sibolga
Siborong-borong, Tarutung, Tapanuli Utara, atau Kota Sibolga tengah dinamakan sebagai calon ibu kota Provinsi Tapanuli, mencerminkan semangat baru yang mengemuka.
Tidak hanya dikenal karena kekayaan budaya, kesenian tradisional, dan warisan leluhur, wilayah Tapanuli juga menyimpan potensi ekonomi yang dapat memberikan manfaat lokal yang besar.
Keelokan alam dan daya tarik budaya yang kuat mampu menjadikan wilayah ini sebagai daya tarik wisata yang luar biasa dan penyokong mata pencaharian penduduk.
Seiring dengan upaya untuk masa depan yang lebih cerah, sektor pertanian dan perkebunan memiliki peluang besar yang bisa ditingkatkan melalui pendekatan inovatif dan strategi yang lebih segar.
Terpisah dari bayang-bayang Sumatera Utara, Provinsi Nias mengambil langkah berani dalam pemekaran wilayahnya yang menunjukkan tekad untuk mengelola sumber daya lokal dan membangun identitas yang unik.