Purwokerto menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan, yang juga dikenal sebagai Ngapak.
Bahasa ini menjadi bagian dari kebanggaan lokal yang patut dijaga dan dihargai.
Dialek ini dan budaya masyarakatnya memberikan sumbangsih penting pada keragaman Indonesia.
Upaya untuk melestarikan bahasa Banyumasan tercermin dalam berbagai kamus yang telah dibuat.
Salah satu ciri khas budaya Purwokerto adalah alat musik kentongan atau musik thek-thek, yang dimainkan dengan bambu oleh sekelompok 20-40 orang.
Kentongan tidak lagi hanya dipukul, melainkan memiliki nada seperti calung.
2. Kota Kelahiran Orang Terkenal
Purwokerto juga telah melahirkan berbagai tokoh terkenal di bidang berbeda.
Dari dunia hiburan, ada Mayangsari, Titiek Sandhora, S. Bagio, dan Pangky Suwito.
Juga, pebulu tangkis legendaris Christian Hadinata, atlet lari legendaris Purnomo Muhammad Yudi, serta mantan menteri seperti Susilo Sudarman dan Supardjo Rustam.
Purwokerto juga menjadi tempat kelahiran sastrawan Ahmad Tohari, sosiolog Imam B Prasodjo, dan pahlawan nasional serta penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Jenderal Gatot Subroto.
3. Kebun Raya Baturraden
Kebun Raya Baturraden, terletak di Lereng Selatan Gunung Slamet, merupakan satu-satunya kebun raya di Jawa Tengah yang dilengkapi dengan berbagai atraksi alam yang indah.
Diresmikan oleh Megawati Sukarnoputri pada Desember 2015, Kebun Raya ini memiliki "green house" dengan koleksi anggrek dan tanaman langka lainnya.
Taman Bitanin menyajikan berbagai tanaman dan bunga langka sebagai suvenir.
4. Monumen Panglima Besar Soedirman