HANGZHOU - PALPOS.ID - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, siap menjalani persaingan ketat di Asian Games 2022 yang akan berlangsung di Hangzhou, China.
Menurutnya, meskipun ini adalah ajang regional Asia, tingkat gengsi dan tekanan persaingan di sini setara dengan turnamen bulu tangkis internasional.
Ginting, yang saat ini menempati peringkat kedua dunia dalam kategori tunggal putra, berbicara tentang tantangan yang akan dihadapinya di Asian Games ini.
BACA JUGA:Asian Games 2022: Media China Sebut Ganda Putra Indonesia, Menakutkan!
Dia menyatakan bahwa persaingan di sini tidak boleh dianggap enteng, meskipun kompetisi ini hanya sebatas regional.
"Istilahnya seperti pertandingan pada umumnya. Hanya mungkin titelnya atau judulnya saja yang berbeda. Jadi, memang pola pikirnya saja yang harus tidak terlalu tertekan," ungkap Ginting seperti yang dilansir Antara, Rabu (20/9).
Asian Games 2022 akan berlangsung dari 23 September hingga 8 Oktober 2023, dan cabang olahraga bulu tangkis Indonesia berharap untuk meraih tiga medali emas, yang diharapkan akan datang dari nomor beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra.
Ginting akan bermain dalam dua nomor, yakni beregu putra dan tunggal putra, dan dianggap sebagai salah satu pemain andalan kontingen Indonesia untuk meraih emas.
Meskipun beban harapan tinggi ada pada dirinya, Ginting berusaha untuk tidak membebani dirinya sendiri agar tidak terganggu saat berhadapan dengan persaingan yang sengit.
"Saya tidak mau jadikan beban, karena itu bukan hanya untuk pengurus tapi untuk saya pribadi juga. Pastinya ada harapan tinggi di Asian Games. Saya coba semaksimal mungkin saja lah," kata Ginting.
BACA JUGA:MOMEN KOCAK: Leo Rolly Carnano Pinjamkan Raket ke Daniel Marthin di Hong Kong Open 2023
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, juga mengungkapkan pandangannya tentang persaingan sengit di Asian Games 2022.
Menurut Mainaky, kompetisi di Asian Games akan sekeras turnamen BWF World Tour karena mayoritas pemain bulu tangkis top dunia berasal dari negara-negara Asia.
Kehadiran mereka di Asian Games mempersempit peta persaingan dan membuatnya menjadi pertemuan antara atlet elit dunia.