Menurut Pange, program Zero Blank Spot ini tidak hanya sekadar memberikan akses internet, tetapi juga memberikan insentif positif pada produktivitas kegiatan digital.
Dengan konektivitas yang kuat dan merata, diharapkan daya saing Indonesia dalam kancah digital global dapat meningkat. Anak-anak muda diharapkan dapat memaksimalkan akses internet ini untuk mengembangkan potensi dan kreativitas mereka.
BACA JUGA:Anies Baswedan Potensial Dampingi Ganjar pada Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Alasannya
"Internet akan inklusif karena mudah untuk diakses, juga memiliki koneksi yang kuat dan cepat ketika digunakan," ujarnya.
Selain itu, Ganjar-Mahfud juga memiliki rencana untuk mengintegrasikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha, terutama di sekolah vokasi.
Hal ini dianggap penting karena masih banyak kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri. Banyak lulusan yang akhirnya bekerja di sektor yang berbeda dengan bidang studi mereka, sehingga tidak sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
“Program ini lantas disiapkan untuk meningkatkan serapan angkatan kerja, sehingga bonus demografi di Indonesia bisa betul-betul menjadi dividen demografi,” katanya.
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah Provinsi Lampung Menghadapi Perubahan Besar