Terletak di antara 111°0’50” - 113°0’46” BT dan 0°23’14”- 3°32’54” LS, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Katingan (utara dan timur), Laut Jawa (selatan), dan Kabupaten Seruyan (barat).
Topografi wilayah ini sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah di bagian selatan hingga dataran tinggi yang berbukit di bagian utara.
Jenis tanah yang mendominasi meliputi podsolik merah kuning, namun juga terdapat tanah aluvial, organosol, litosol, dan lain-lain.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah: Terwujudnya Kabupaten Kotawaringin Utara
BACA JUGA:Rencana Pendirian Ibukota Negara (IKN) di Pulau Kalimantan dan Pemekaran Provinsi Kalimantan Tengah
Hidrologi
Kabupaten Kotawaringin Timur dialiri oleh sungai-sungai yang memainkan peran penting dalam prasarana perhubungan dan pertanian.
Sungai-sungai utama meliputi Mentaya (400 km, dapat dilayari sepanjang 270 km), Cempaga (42 km), Sampit (46 km), Tualan (48 km), Kuayan (18 km), Kalang (21 km), dan Seranau (20 km). Kondisi ini menciptakan potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian dan transportasi.
Iklim
Iklim memainkan peran krusial dalam keberhasilan produksi di Kabupaten Kotawaringin Timur. Suhu rata-rata bulanan berkisar antara 27 °C – 35 °C, menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Curah hujan bervariasi, dengan Sampit mencatat curah hujan tertinggi pada bulan April (790 mm) dan terendah pada bulan September (12 mm). Bulan-bulan kering biasanya terjadi antara Juni hingga Oktober.
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah: Menggali Potensi Otonomi Baru
BACA JUGA:Provinsi Kalimantan Barat Akan Mengalami Pemekaran Wilayah Menjadi Dua Provinsi Baru
Potret Demografi
Pada tahun 2010, Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki populasi sekitar 373.842 jiwa, yang meningkat menjadi 433.679 jiwa pada pertengahan tahun 2023.
Pertumbuhan penduduk yang signifikan mencerminkan potensi ekonomi dan pembangunan di kabupaten ini.