Keajaiban Keberlanjutan Agama Tolotang di Sulawesi Selatan: Perjalanan Sejarah, Ajaran, dan Tradisi

Rabu 29-11-2023,06:41 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Ritual ini diadakan di Perrynyameng, lokasi kuburan I Pabbere. Sesajian berupa nasi dan lauk pauk menjadi bagian penting dari ritual ini, diyakini sebagai bekal pada hari kemudian. 

Semakin banyak sesajian yang dibawa, semakin banyak bekal yang dinikmati pada hari kemudian.

Persepsi dan Tantangan

Meskipun agama Tolotang bertahan, masih banyak orang yang salah paham terhadap praktik penyembahan mereka terhadap batu-batuan, sumur, dan kuburan nenek moyang. 

BACA JUGA:Pantai Gaselong di Sulawesi Selatan: Destinasi Wisata Eksotis Bergaya Eropa Memikat Hati Wisatawan

BACA JUGA:Tradisi Adu Betis Sulawesi Selatan, Ungkapan Syukur Masyarakat Bugis, Makassar, dan Toraja

Penting untuk memahami bahwa ini adalah bentuk konsentrasi, bukan Animisme atau Dinamisme. 

Tantangan terbesar bagi Tolotang adalah menjaga keberlanjutan ajaran dan tradisi mereka di tengah perubahan zaman.

Agama Tolotang, meskipun mungkin asing bagi banyak orang, memiliki sejarah dan keunikan yang patut dihargai. 

Dengan menjaga keberlanjutan ajaran dan tradisi mereka, Masyarakat Towani Tolotang berusaha mempertahankan identitas dan kepercayaan mereka. 

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan dan Pembentukan 2 Kabupaten Baru

BACA JUGA:Gua Ilan Batu: Menyelusuri Sejarah Prasejarah di Tana Luwu Provinsi Sulawesi Selatan

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang agama ini, kita dapat menghormati keberagaman budaya dan keagamaan yang ada di Indonesia.

Pembentukan 2 Provinsi Baru di Sulawesi Selatan Wacana Pemekaran untuk Pemerataan Pembangunan.

Pemerintah Indonesia sedang mengkaji wacana pembentukan 6 provinsi otonomi baru di Pulau Sulawesi. 

Dari keenam wacana tersebut, dua di antaranya berasal dari pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kategori :