Pertambangan yang terletak di kampung ini masih dapat dikunjungi dan menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Meski sempat muncul dugaan bahwa kecelakaan tambang menjadi penyebab meninggalnya banyak suami dan menjadikan kampung ini dikenal sebagai Kampung Janda, warga setempat membantah anggapan tersebut.
Mereka menegaskan bahwa meski kecelakaan tambang pernah terjadi, namun tidak sebanyak yang diperkirakan.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasanya, Mengapa Kucing Sering Jilati Tubuhnya, Apalagi Setelah Dibelai Manusia
BACA JUGA:Melodi Merdu dari Surga: Mengenal Lebih Dekat 7 Burung Kicau Paling Populer di Indonesia
Stefano Sanjaya sendiri turut melakukan investigasi dengan mengunjungi kediaman dua orang janda tua di Panyarang.
Keduanya ternyata memiliki hubungan saudara, meskipun sudah lama bercerai.
Salah seorang janda bahkan mengaku memiliki 5 anak dan sebagian dari mereka sudah berkeluarga.
Namun, upaya untuk membuktikan bahwa kampung tersebut memang dihuni banyak janda seperti yang tersebar dalam gosip sepertinya sulit terwujud.
Warga lain di Panyarang merasa bahwa berita tersebut mencemari nama baik desa mereka.
Beberapa di antara mereka menegaskan bahwa berita tersebut hanyalah gosip dan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Menurut informasi yang dihimpun, tambang di kampung tersebut sudah tidak aktif dan kini telah berubah fungsi menjadi danau.
Bahkan, beberapa warga lokal memanfaatkannya sebagai tempat memancing yang populer.
Meski begitu, julukan Kampung Janda sepertinya telah melekat kuat bagi Panyarang Desa Ciburayut, Cigombong.
Meskipun beberapa warganya berprofesi sebagai buruh tani, buruh pabrik, atau kuli tambang, data kependudukan dari Kantor Desa Ciburayut menunjukkan bahwa jumlah wanita berstatus janda tidak sebanyak yang diklaim oleh gosip.
Sekretaris Desa Ciburayut, Warisman, menegaskan bahwa julukan tersebut sebenarnya sudah muncul sejak tujuh tahun yang lalu dan berakar dari hoaks yang diviralkan melalui media sosial.