Massage Efflurage Meredakan Rasa Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri

Selasa 19-12-2023,17:19 WIB
Reporter : Mesi
Editor : Zen Bae

Dysmenorrhea atau dismenorea dalam bahasa Indonesia nyeri pada saat haid.(Sukarni,2013).

BACA JUGA:Pengaruh Stunting Terhadap Susunan Gigi Anak

Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai terjadi keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid. 

Seperti di ketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa mulas/nyeri.

Namun, yang di maksud dengan dismenoreapada topik ini adalah nyeri haid berat sampai perempuan tersebut datang berobat ke dokter atau mengobati diri nya sendiri dengan obat anti nyeri(Sarwono,2011). 

BACA JUGA:Eksistensi Keberadaan Masyarakat yang Saling Membutuhkan Menurut Persfektif Al-Qur'an

Dismenore primer yaitu nyeri menstruasi yang dirasakan tanpa adanya kelainan pada alat reproduksi. 

Dismenore primer biasanya disertai adanya keluhan-keluhan lain seperti diare, mual dan muntah, rasa lemah, sakit kepala, pusing, bahkan dapat juga dijumpai demam hingga hilang kesadaran (Pramadika, 2019). 

Pada sebagian perempuan, nyeri menstruasi yang dirasakan dapat berupa nyeri yang samar, tetapi bagi sebagian yang lain dapat terasa kuat bahkan bisa membuat aktivitas terganggu. 

BACA JUGA:Memimpin Diri Sendiri sebuah Pelajaran dari Seorang Harnojoyo

BACA JUGA:Konsep Moderasi Beragama Dalam Syumuliah Islam

Perempuan yang merasakan sakit tak tertahankan saat menstruasi dapat berpengaruh terhadap 50% aktivitas harian pada perempuan usia produktif, dan 85% pada remaja putri usia belasan tahun (Laila, 2019). 

Dismenore terjadi pada kisaran 15,8% - 89,5% perempuan di dunia. 

Di Indonesia sendiri terjadi pada 60-70% perempuan dan diantara mereka masih terdapat yang kurang tau bagaimana cara mengatasi dismenore (Pramadika, 2019). 

Nyeri dapat diatasi dengan berbagai alternatif, baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Secara farmakologis dapat diatasi dengan obat-obatan analgesik.

Sedangkan secara non farmakologis dapat diatasi dengan bimbingan antisipasi, kompres panas dan dingin, stimulasi saraf elektris transkutan (TENS), distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, hipnosis, akupuntur, umpan balik biologis, dan masase effleurage (Pramadika, 2019).

Kategori :