Bagian bawah mobil dan Fender dilengkapi dengan cladding serta setelan bumper plastik berwarna hitam, memperkuat kesan SUV yang tangguh.
Bagian belakang mobil menjadi poin fokus dengan banyaknya elemen desain yang memberikan kesan ramai.
Terkait dengan teknologi hidrogen, Namx Eight Movie secara terang-terangan mengekspos enam tabung hidrogen yang berjajar secara horizontal di bagian atas bumper belakang.
Keenam tangki ini dapat dilepas dan dipasang dengan mudah ketika melakukan pengisian hidrogen. Namun, belum ada informasi detail mengenai spesifikasi interior mobil ini.
Namx Eight Movie akan dibekali dengan tenaga sebesar 224 kilowatt atau setara dengan 296 daya kuda.
Tenaga tersebut akan menggerakkan roda belakang dan memungkinkan mobil melaju dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 6,5 detik.
Kecepatan maksimal yang dapat dicapai mobil ini mencapai 200 km/jam. Namx juga akan menyediakan versi GTH yang lebih bertenaga dengan mesin 542 daya kuda atau setara dengan 410 kilowatt.
Versi GTH memiliki konfigurasi penggerak semua roda, akselerasi lebih cepat hanya dalam waktu 4,5 detik, dan kecepatan maksimal meningkat menjadi 250 km/jam.
Teknologi yang mencengangkan, yaitu full cell, memungkinkan mobil ini melaju hingga 800 kilometer dalam sekali pengisian daya baterainya.
Sayangnya, informasi terkait kapasitas yang dapat diisi oleh keenam tangki hidrogen belum dijelaskan.
Meskipun Namx Eight Movie menawarkan daya tariknya, mobil hidrogen masih dihadapkan pada kendala di pasaran karena keterbatasan infrastruktur pengisian hidrogen.
Saat ini, kendaraan listrik lebih dominan karena lebih mudah diisi daya baterainya dengan infrastruktur pengisian listrik yang telah siap di setiap negara.
Namx berencana untuk memasarkan mobil ini pada tahun 2025 dengan harga mulai dari 65.000 Euro atau sekitar 990 juta rupiah, hingga yang termahal mencapai 95.000 Euro atau sekitar 1,44 milIar rupiah.
Namun, tantangan besar bagi Namx adalah mempersuasi pasar global untuk merangkul kendaraan berbasis hidrogen di masa mendatang.***