OGANILI,PALPOS.ID - Hariyadi, seorang petani di Tanjung Seteko, kecamatan Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, memilih menanam jagung manis sebagai andalan panen menjelang penghujung tahun.
Lahan seluas 1,5 hektar miliknya telah dipersiapkan dengan baik untuk dipanen pada tanggal 30 Desember, menjelang momen menyambut tahun baru 2024.
Menurut Hariyadi, proses penanaman jagung manis dimulai pada tanggal 21 Oktober, dan sekarang tanaman sudah siap panen setelah sekitar 70 hari atau dua bulan.
"Nanti pas di tanggal 30 Desember ini, kami panen. Mulai tanam tanggal 21 Oktober, jagung manis ini sudah siap panen sekitar umur 2 bulan atau 70 hari," terang Hariyadi.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Akan Bangun Komplek Lembaga Vertikal di Tahun 2024, Ini Dia Lokasinya
BACA JUGA:Jelang Tutup Anggaran Banyak Proyek Tidak Selesai
Hariyadi menekankan bahwa budidaya jagung manis sangat menguntungkan, terutama saat mendekati tahun baru.
Permintaan jagung manis meningkat, terutama untuk keperluan memasak seperti dibakar atau direbus.
"Selalu tanam terus, ini kita tanam jagung manis khusus untuk dijual tahun baru. Sebenarnya agak terlambat, tapi masih sempat akhir tahun ini kita panen," tambahnya.
Keuntungan dari penjualan jagung manis juga cukup menjanjikan bagi petani. Hariyadi menjelaskan bahwa penjualan tidak sulit karena selalu ada pengepul yang langsung mengambil hasil panen di kebun.
BACA JUGA:OKU Timur Peringkat Enam Rawan Politik Uang Se Indonesia, Ketua Bawaslu OKUT Sebut Itu Data Lama
Harga jagung manis di kebun petani biasanya mencapai Rp5.000-10.000 per kilogram, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada hari biasa yang sekitar Rp4.000 per kilogram.
Dalam setiap panen, rata-rata hasil jagung manis yang diperoleh mencapai 8-10 ton per hektar. "Harapannya supaya hasilnya bagus dan dapat dijual dengan harga yang maksimal," tutup Hariyadi.
Petani lain di sekitar Tanjung Seteko juga mulai mengadopsi strategi serupa dengan menanam jagung manis sebagai fokus utama untuk panen menjelang tahun baru.