Seiring dengan antusiasme masyarakat yang tinggi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Lovepink memutuskan untuk mengubah target Gerakan ini menjadi 10.000 pemeriksaan pada Oktober 2022.
Salah satu lokasi implementasi program ini adalah RSUD Siti Fatimah Palembang, yang menyediakan pemeriksaan gratis kepada perempuan dengan keterbatasan finansial.
Menurut Ema Eka Wati, program ini mencoba menjembatani masalah finansial yang sering menjadi hambatan utama untuk melakukan pemeriksaan payudara secara klinis.
BACA JUGA:Waspada Penyakit Tifus Menyerang, Berikut 8 Tips Bisa Mencegahnya Biar Kamu Tak Terkontaminasi
BACA JUGA:8 Manfaat Cengkeh Untuk Kesehatan Bisa Menyembuhkan Bisul Dalam Perut
Ia berharap bahwa program ini akan membantu lebih banyak perempuan Indonesia mendeteksi kanker payudara secara dini, sehingga memungkinkan upaya pengobatan yang lebih efektif.
Hingga Oktober 2023, Gerakan 10.000 USG Payudara Gratis telah dilaksanakan di 8 kota di Indonesia dan telah memberikan pemeriksaan gratis kepada lebih dari 10.200 perempuan dengan keterbatasan finansial.
Program ini mendapatkan dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak, termasuk donatur, rumah sakit, dokter radiologi, distributor mesin USG, puskesmas, kader-kader kesehatan, serta berbagai komunitas dan kelompok masyarakat yang turut mendukung misi Lovepink.
Salah seorang peserta pemeriksaan USG, Supiatun, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini.
Ia berharap program ini dapat dilaksanakan lebih sering agar perempuan Indonesia memiliki kesempatan lebih besar untuk mendeteksi kanker payudara lebih dini, yang pada gilirannya akan memungkinkan upaya pengobatan yang lebih efektif.
Lovepink terus berkomitmen untuk menjalankan Gerakan 10.000 USG Payudara Gratis dengan harapan dapat mengubah realitas kesehatan payudara di Indonesia.
Mereka memiliki visi yang jelas untuk "Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut pada 2030" dan melalui usaha mereka yang gigih, mereka berharap cita-cita ini dapat menjadi kenyataan.
Lovepink percaya bahwa dengan deteksi dini, kesadaran, dan akses yang lebih baik ke pemeriksaan kanker payudara, Indonesia dapat melawan masalah ini secara efektif dan mewujudkan masa depan yang lebih sehat.***