Kegiatan PT BAS Dituding Penyebab Utama Banjir Besar Melanda Kebun Masyarakat Desa Pulau Panggung

Selasa 09-01-2024,14:01 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

-Warga meminta pengecekan lokasi untuk menghitung kerugian tanaman, menolak kompensasi tali asih.

BACA JUGA:Pantau Titik Banjir, Pj Wako Prabumulih Turun ke Lapangan

BACA JUGA:Musim Penghujan, 6 Kecamatan di OKI ini Dipetakan Rawan Banjir dan Tanah Longsor

-Meninjau lahan bersama untuk menghitung besaran ganti rugi tanaman.

-Pemilik lahan meminta penyelesaian yang adil dan pantas.

-Masyarakat menolak berita acara dan kompensasi senilai 2 juta rupiah per kepala keluarga.

Setelah itu, pada tanggal 03 Januari 2024, masyarakat menghubungi WALHI SUMSEL untuk mendapatkan pendampingan.

BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi ! Sejumlah Daerah Terancam Banjir, Ini Yang Dilakukan BPBD

BACA JUGA:Bantaran Sungai Rawan Banjir

Dan pada 5 Januari 2024, tim investigasi Walhi Sumsel turun ke lokasi banjir.

Hasil investigasi Walhi itu menemukan fakta lapangan:

-Penimbunan/Penyempitan Sungai Oal oleh PT BAS untuk aktivitas pertambangan.

-Longsor tanah disposal PT BAS ke Sungai Oal, menyebabkan banjir di lahan masyarakat hulu Sungai.

BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi ! Sejumlah Daerah Terancam Banjir, Ini yang Dilakukan BPBD

BACA JUGA:Ratusan Rumah Warga OKU Terendam Banjir

Analisis dan Rekomendasi:

Kategori :