NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam lonceng teknologi militer, radar Active Electronically Scanned Array (AESA) RBE2 menggebrak panggung dengan kinerja luar biasa dan kemampuan futuristiknya.
Sebagai pusat perhatian dalam dunia pertahanan udara, RBE2 menjelma menjadi bintang utama dengan keunggulan tak tertandingi.
Kolaborasi Dahsyat: Thales Group, Dassault Aviation, dan Direction Generale de l Armement (DGA) bersatu dalam kolaborasi epik, mewujudkan RBE2 sebagai radar utama jet tempur Rafale.
BACA JUGA:Mengapa Indonesia Memilih Rafale? Keputusan Mengejutkan di Dunia Pertahanan
BACA JUGA:Kolaborasi Strategis Indonesia-Turki: 18 Tank Harimau Kuatkan Pertahanan Negara
Dibuat secara eksklusif di Prancis, radar ini bukan hanya teknologi tinggi, tetapi juga penjaga keunggulan nasional.
Tak hanya sekadar radar, RBE2 menyuguhkan pertunjukan luar biasa dengan kemampuan deteksi dini yang memukau dan pelacakan multi-target tanpa tanding.
Penggunaannya dapat menyusuri medan pertempuran dengan presisi tiga dimensi secara real-time, seperti adegan futuristik langsung dari film aksi.
BACA JUGA:Indonesia Kehilangan 22 Kabupaten dan Kota Termasuk di Sumatera Selatan, Simak Penyebabnya!
BACA JUGA:Daftar Kabupaten dan Kota Terkaya di Indonesia Tahun 2022, Adakah Dari Sumatera Selatan
Situasional Tanpa Banding: RBE2 mengubah paradigma dengan memberikan tingkat kesadaran situasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemampuannya dalam pertempuran jarak dekat dan intersepsi jarak jauh, serta deteksi target laut dan darat dalam berbagai kondisi cuaca, membuatnya menjadi bintang terang dalam dunia pertahanan.
Mitra Setia: Angkatan Udara Prancis, Mesir, Qatar, India, Yunani, dan Kroasia telah memilih RBE2 sebagai mitra setia dalam jet tempur Rafale.
BACA JUGA:Kabupaten Bogor Pimpin Pertumbuhan Penduduk Indonesia: Data Terbaru dan Tantangan Manajemen
BACA JUGA:Jawa Barat Dengan Keistimewaan dan Kekayaan Budaya yang Luar Biasa di Indonesia