Avionik dan sensor Maritime Patrol Aircraft (MPA) CN235 menjadi jantung yang membuatnya berdetak.
Kesejukan teknologi ini memang mahal, tapi sepadan dengan keunggulan yang ditawarkan.
Sekarang, bayangkan sejumlah negara yang mengincar CN235. Indonesia berperan sebagai jembatan menghubungkan kebutuhan beragam dari Afrika, Asia, Eropa, hingga Amerika Latin.
BACA JUGA:Imbangi Rafale Indonesia Australia Segera Upgrade Jet Tempurnya
BACA JUGA:Talisman: Sistem Pertahanan Canggih yang Mengubah Wajah Jet Tempur Indonesia
Bahkan, dalam serangkaian tawaran menarik, Indonesia mengirim CN235 MPA anti kapal selam ke Filipina.
Sebuah langkah strategis yang menandai kehadiran Indonesia dalam panggung global alutsista.
Dan di tengah-tengah drama geopolitik, Presiden Joko Widodo meminta dukungan Presiden Ferdinand 'Bongbong' R. Marcos Jr. untuk pembelian pesawat anti-kapal selam dari Indonesia.
BACA JUGA:RBE2: Radar Canggih yang Mengubah Rafale F3R Menjadi Mesin Perang Tak Terhentikan
BACA JUGA:Teknologi Terkini Melaju: AH-64E Apache Guardian Diperkuat dengan Sistem Bahan Bakar RCEFS
Tawaran Jokowi melambung tinggi saat ketegangan di Laut Filipina Barat mencapai puncak. Pertempuran diplomatis ini seperti kisah epik yang memukau, di mana CN235 menjadi senjata pilihan untuk menghadapi ancaman dari laut dalam.
Kesempatan penjualan CN235 MPA buatan Indonesia ke Filipina sangat besar, menjadi pesta kebanggaan dalam ekosistem pertahanan regional.
Satu unit CN235 mungkin tampak sepele, tetapi dalam cerita ini, setiap detiknya bernilai seribu kata.
BACA JUGA:Kolaborasi Strategis Indonesia-Turki: 18 Tank Harimau Kuatkan Pertahanan Negara
BACA JUGA:Ada Alasan Strategis PT Pindad dalam Membuat Kendaraan Militer Maung 4x4
Sebuah babak baru dalam epik CN235, pesawat yang tak hanya terbang tinggi di langit, tetapi juga merajai hati para pengagum pertahanan global!***