Menurut teori, semakin berat kendaraan dan semakin lebar tapak ban, daya cengkeram terhadap jalan akan lebih kuat.
Sebagai contoh, mobil Land Cruiser dengan ukuran tapak ban standar 285 mm memiliki daya cengkeram yang lebih baik dibandingkan dengan mobil lain yang mungkin hanya memiliki ukuran sekitar 260 mm.
Ini mengindikasikan bahwa risiko aquaplaning pada kendaraan dengan tapak ban yang lebih lebar dapat diminimalisir.
BACA JUGA:Apa Kelebihan dan Keunikan Mobil Listrik yang Sekarang Lagi Heboh ? Berikut Ulasan Lengkapnya !
Dalam menghadapi ancaman aquaplaning, kesadaran dan pencegahan menjadi kunci utama.
Pengemudi perlu memahami bahwa faktor seperti kondisi jalan, keausan ban, dan kecepatan memainkan peran krusial dalam kejadian aquaplaning.
Meskipun AWD dan 4WD memberikan keunggulan tertentu, bukan berarti kendaraan tersebut sepenuhnya terbebas dari risiko.
BACA JUGA:Segera Meluncur: 7 Mobil Baru yang Akan Menggebrak Indonesia di Tahun 2024 Berikut Harganya
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan kehati-hatian saat berkendara di kondisi basah menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisir kecelakaan yang disebabkan oleh fenomena mematikan ini.
Semoga tulisan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya aquaplaning serta memberikan informasi yang berguna untuk pencegahan kecelakaan di musim hujan.***