NASIONAL, PALPIS.ID-Di dunia penerbangan militer, kehadiran tiga jenis single engine fighter generasi 4,5 - JAS 39E Gripen, J-10C, dan F-16 Viper - menjadi sorotan.
Namun, perhatian khusus tertuju pada JAS 39E Gripen, sebuah single engine fighter buatan Eropa yang kini telah diadopsi oleh Brasil dan Swedia.
Dengan hanya dua negara pengguna, JAS 39E Gripen menarik perhatian, terutama karena harganya yang terjangkau.
Menurut Aerotime Aero, harga per unit JAS 39E Gripen mencapai USD 85 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun, jika dihitung dengan kurs Rupiah saat ini.
BACA JUGA:Dibalik Pesona Rafale: Strategi Bottom Up dan Top Down dalam Penguatan Pertahanan Udara Indonesia
Kendati masih misteri apakah harga tersebut mencakup paket lengkap, termasuk pelatihan, suku cadang, dan persenjataan, Saab Swedia memberikan gambaran bahwa Gripen E didesain untuk menghadapi ancaman tingkat lanjut, termasuk Su-57 dan S-400.
Pesawat ini, produsen Gripen International, telah diterima oleh Angkatan Udara Swedia, Ceko, Hungaria, serta telah dipesan oleh Afrika Selatan dan Thailand.
JAS 39 Gripen, hasil kolaborasi antara Saab Military Aircraft, Ericsson Microwave Systems, Volvo Aero Corporation, dan Celsius Aerotech, menghadirkan evolusi pada pesawat tempur multi-peran generasi keempat.
BACA JUGA:RHAN 122B: Meretas Langit dengan Kecanggihan Roket Indonesia Yang Nyaris Mencapai Hypeesonic
BACA JUGA:Imbangi Rafale Indonesia Australia Segera Upgrade Jet Tempurnya
Menggabungkan sistem avionik canggih, material modern, desain aerodinamis, dan mesin terintegrasi, Gripen E menjadi pesawat tempur dengan spesifikasi multi-peran yang luar biasa.
Nama "Gripen" sendiri mencerminkan kemampuan pesawat ini: J untuk Jakt (Udara-ke-Udara), A untuk Attack (Serang), dan S untuk Spaning (Pengintaian).
Sebagai penerus dari jet tempur Swedia generasi sebelumnya, Draken dan Viggen, JAS 39 Gripen membawa inovasi besar, terlihat dari perubahan besar-besaran pada seri JAS 39E/F Gripen yang mulai dikirimkan ke Angkatan Udara Swedia dan Brasil pada 2019.
BACA JUGA:Imbangi Rafale Indonesia Australia Segera Upgrade Jet Tempurnya