Budaya dan Bahasa di Provinsi Banyumasan
Provinsi Banyumasan, yang berada di barat Provinsi Jawa Tengah, direncanakan akan mengitari Gunung Slamet dan Sungai Serayu.
Wilayah ini memiliki budaya yang kental dengan penggunaan dialek Jawa sehari-hari, terutama bahasa Jawa 'Ngapak', yang juga umum digunakan di daerah Semarang, Soloraya, dan Yogyakarta.
BACA JUGA:Kabupaten Majenang: Wacana Pemekaran Cilacap untuk Pemerataan Pembangunan di Jawa Tengah
BACA JUGA:Wacana Pemekaran Wilayah di Pulau Jawa: Fokus pada Jawa Tengah dan Kabupaten Tangerang
Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Suara Pro dan Kontra
Pemekaran wilayah Provinsi Jawa Tengah menuai beragam tanggapan. Sebagian mendukung langkah ini karena dianggap memudahkan pemerataan pembangunan dan birokrasi pelayanan di Jawa Tengah yang saat ini terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota.
Namun, tidak semua pihak setuju dengan pemekaran ini. Bupati Banyumas, Achmad Husein, menyatakan kekhawatiran bahwa pemekaran provinsi hanya akan menjadi pemborosan keuangan negara.
Debat Efektivitas Pemekaran: Suara Bupati Banyumas
Achmad Husein, Bupati Banyumas, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap pemekaran Provinsi Jawa Tengah.
Menurutnya, pemekaran provinsi dinilai kurang efektif, dan ia percaya bahwa provinsi yang ada sudah mencapai tingkat keberhasilan yang baik.
BACA JUGA:Moratorium Daerah Otonomi Baru: Ratusan Daerah Menanti Keputusan Pusat Termasuk di Jawa Tengah
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Tengah: Rencana Pembentukan 5 Kabupaten dan Kota Baru
Meski begitu, Husein mendukung pemekaran tingkat kabupaten, khususnya rencana pemekaran Kabupaten Banyumas menjadi 3 daerah otonomi baru, yaitu Kabupaten Banyumas Barat, Kabupaten Banyumas Timur, dan Kota Purwokerto.
Optimisme Pemekaran Kabupaten: Fokus Pembangunan dan Birokrasi Lebih Efisien
Meskipun terdapat perbedaan pandangan, terdapat optimisme terkait pemekaran kabupaten.