
Dampak Positif dan Tantangan
Langkah pemekaran ini diyakini akan membawa dampak positif, seperti peningkatan perekonomian, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, tantangan seperti alokasi anggaran, koordinasi antarwilayah, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat tetap menjadi fokus perhatian.
BACA JUGA:Proses Pemekaran Kabupaten Brebes Selatan: Langkah Menuju Kabupaten Otonomi Baru di Jawa Tengah
BACA JUGA:Kabupaten Majenang: Wacana Pemekaran Cilacap untuk Pemerataan Pembangunan di Jawa Tengah
Menyusul progres pemekaran ini, masyarakat dan stakeholder diharapkan dapat bersatu untuk mendukung dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga di wilayah tersebut.
Dengan langkah-langkah pemekaran ini, Kabupaten Banyumas diharapkan menjadi contoh sukses dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan wilayah di Indonesia.
Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Banyumas Menuju Pembentukan Kota Otonomi Baru di Jawa Tengah.
Kabupaten Banyumas yang meliputi luas wilayah mencapai 1.328 kilometer persegi, kini tengah mempertimbangkan untuk melakukan pemekaran wilayah.
Meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku dari Pemerintah Pusat, rencana ini tetap menjadi topik hangat di masyarakat.
Kota Purwokerto sebagai Pusat DOB Baru
Dalam wacana ini, diusulkan pembentukan Kota Otonom Baru (DOB) yang akan melibatkan 9 kecamatan yang akan bergabung dengan Kota Purwokerto.
Penduduk Kabupaten Banyumas yang mencapai 1.78 juta jiwa menurut Sensus Penduduk BPS 2020 menjadi dasar pemikiran yang sangat realistis untuk membentuk DOB baru.
Tiga Wilayah Otonom Baru yang Diusulkan
Sejatinya, terdapat usulan membentuk tiga DOB baru, yaitu Kabupaten Banyumas Barat, Kabupaten Banyumas Timur, dan Kota Purwokerto.
Ini menjadi langkah signifikan dalam merespons pertumbuhan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.