Sesi pembimbingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap tantangan yang dihadapi UMKM dan mendorong mereka untuk menawarkan solusi konkret.
Delapan UMKM yang terpilih untuk mendapat bimbingan melibatkan berbagai sektor, dengan mayoritas bergerak di industri kuliner.
BACA JUGA:Pertamina Jamin Kualitas BBM Sesuai Aturan Pemerintah
BACA JUGA:Audiensi ke Gubernur Sumatera Selatan, Pertamina Sampaikan Progres Subsidi Tepat LPG 3 Kg
Kentang Mustofa by Azalea Catering mengolah kentang menjadi makanan siap saji, sementara Keripik Tempe Bu Mar mengkhususkan diri pada keripik tempe dengan berbagai varian rasa.
Keripik Pakcoy Bina Tani Berkah memproduksi keripik renyah dari sayur pakcoy.
UMKM Mau Mauqu fokus pada inovasi minuman yang terbuat dari madu, susu, dan kurma asli yang bermanfaat bagi kesehatan.
BACA JUGA:Pertamina Ajak Masyarakat Untuk Lindungi Kendaraan dan Lingkungan dengan BBM Berkualitas
BACA JUGA:Wow Gaji Komisaris Utama Pertamina Rp8.3 Miliar Per Bulan, Ahok Viral di Media Sosial
Bako Legenda Mega mengkhususkan diri pada berbagai jenis bakso dan hidangan seafood segar.
Mahar Palembang Murah menciptakan kerajinan unik dengan mengombinasikan kertas dan koin menjadi barang dekoratif.
Mari Berkarya mengolah ekstrak belimbing wuluh menjadi berbagai produk berguna, sementara Rosella Hijab memproduksi item fashion menggunakan kain motif daun.
BACA JUGA:Tingkatkan Ekspor Produk Mitra PUMK Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Ke Afrika Selatan
Selain aspek kompetitif, SMEEC tidak hanya bertujuan sebagai ajang kompetisi antar mahasiswa semata.
Kolaborasi dan inovasi menjadi nilai utama yang ditekankan sepanjang acara, seperti yang diungkapkan oleh Siti Rachmi Indahsari.