Infrastruktur yang harus dibangun sangat mahal, ratusan miliar, dan secara ekonomi tidak sebanding dengan infrastruktur yang akan diselamatkan," kata Marlina Sylvia, seorang wanita asli Palembang yang pernah menempuh pendidikan S2 di Belanda.
BACA JUGA:Capaian Luar Biasa! Pemkot Palembang Raih Prestasi Terbaik Peringkat 7 Nasional
BACA JUGA:Sembako Gratis untuk Warga Kurang Mampu di Kecamatan Sako Palembang
Pendekatan ketiga adalah relokasi ke lokasi lain yang tidak berada di bantaran sungai.
"Meskipun memungkinkan, diperlukan kajian yang komprehensif, persiapan yang matang, dan kerjasama antar stakeholder," pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Ratu Dewa memberikan respons tegas terhadap dampak banjir di Lorong Prajurit Nangyu, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I.
Di tengah gerimis, Ratu Dewa turun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Operasi Pasar Murah, 5 Ton Beras Terjual dalam 3 Jam!
BACA JUGA:Pemkot Palembang Ajak 5 Pemuka Agama Wujudkan Pemilu Damai 2024
Berjalan kaki di dalam genangan air setinggi lutut orang dewasa, Ratu Dewa dengan penuh empati menyambangi rumah-rumah warga yang terdampak.
Selain memberikan bantuan beras secara langsung, dalam wawancara, Pj Walikota Ratu Dewa menyatakan niatnya untuk merasakan langsung kesulitan yang dialami warga.
"Karena saya ingin merasakan bagaimana rasanya berada dalam kondisi seperti ini. Suasana kebatinan dan psikologi ini harus kita pahami dengan sepenuh hati," ungkapnya.
Tingginya air yang mencapai lutut orang dewasa menjadi tantangan serius bagi warga 3-4 Ulu. Ratu Dewa secara pribadi mendatangi rumah-rumah yang terdampak, mendengarkan keluhan, dan berbincang dengan warga.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Naikan Pajak Sepeda Motor, Pengamat : Beban Masyarakat Semakin Berat
BACA JUGA:Inovasi Layanan BPJS Kesehatan: Aplikasi Mobile JKN Permudah Akses Layanan
Ratu Dewa memberikan informasi bahwa sekitar 30 kelurahan tersebar di 13 Kecamatan terdampak banjir.