KESEHATAN, PALPOS.ID - Cacing tanah biasa kita temui di kebun. Cacing tanah termasuk dalam kingdom Animalia.
Di zaman Mesir kuno, kerajaan Cleopatra menganggap cacing tanah sebagai makhluk suci.
Berbeda di Yunani, filsuf Socrates menyebutnya sebagai "ususnya tanah".
Di Indonesia, masyarakat sering memburu cacing tanah untuk diolah menjadi ramuan obat tradisional.
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Seledri bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Perkembangan Janin
Meskipun bagi sebagian orang cacing tanah mungkin dianggap menjijikkan dan tidak memberikan banyak manfaat, namun faktanya, penelitian telah mengungkap potensi luar biasa dari cacing tanah.
Penelitian menunjukkan bahwa cacing tanah mengandung lebih dari 40 jenis protein dalam cairan selomnya.
Salah satu perbedaan utama antara protein cacing tanah dan protein dalam tubuh manusia adalah dalam hal fungsi perlindungan terhadap mikroorganisme.
Sistem kekebalan tubuh manusia sering menggunakan antibiotik untuk melawan bakteri, namun sistem kekebalan tubuh cacing tanah menggunakan apa yang disebut sebagai antimikroba.
BACA JUGA:Mencegah Anemia dengan Konsumsi Petai, Kunci Kesehatan Tubuh yang Optimal
BACA JUGA:8 Manfaat Utama Buah Tin untuk Kesehatan, Dari Menjaga Kesehatan Pencernaan Hingga Fungsi Otak
Perbedaannya terletak pada mekanisme kerjanya. Antibiotik yang kita kenal sering kali merusak jaringan tubuh untuk membunuh bakteri, sedangkan antimikroba cacing tanah mampu membunuh bakteri tanpa merusak jaringan tubuh.
Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh cacing tanah membuat sitoplasma sel bakteri terpapar dan mengganggu sistem internal sel bakteri tersebut, menyebabkan kematian bakteri dari dalam.
Jenis-jenis cacing tanah