Tidak hanya itu, desain ergonomis DMR SPM 1 membuatnya mudah dioperasikan, baik dalam keadaan popor terentang (dengan panjang sekitar 1026 mm) maupun terlipat (dengan panjang sekitar 782 mm).
Kapasitas magazen sebanyak 30 butir dan bobot sekitar 4,91 kg saat terisi menjadikan senjata ini cukup ringan untuk digunakan di lapangan.
Dalam hal performa, DMR SPM 1 tidak mengecewakan. Mampu menembak hingga 780 butir peluru per menit, senjata ini memiliki jangkauan efektif hingga 600 meter dengan menggunakan alat optik.
BACA JUGA:Indonesia dan Turki Berkolaborasi Untuk Membuat Rudal Nasional
BACA JUGA:Negara-Negara Mana Saja Yang Pernah Dilatih Oleh Tentara Nasional Indonesia ?
Bahkan dengan alat optik mekanik, jarak tembaknya masih bisa mencapai 400 meter. Ini menegaskan bahwa DMR
SPM 1 bukanlah sembarang senjata, melainkan senjata yang mampu memberikan dukungan maksimal dalam berbagai situasi pertempuran.
Tentu saja, penampilan juga menjadi salah satu daya tarik utama DMR SPM 1.
BACA JUGA:Bikin Bangga; PT PAL Indonesia Garap Kapal LPD Raksasa Pesanan UEA
BACA JUGA:Mengungkap Kekhawatiran Israel Jika Mesir Miliki Rudal Meteor BVR
Dengan desain yang apik dan ergonomis, senjata ini sesuai dengan standar kelas Designated Marksman Rifle.
Keberadaannya diharapkan dapat mengisi kekosongan dalam persenjataan elite TNI, meskipun unit mana yang akan menggunakan senjata ini masih menjadi tanda tanya.
Namun, daya tarik DMR SPM 1 tidak hanya terbatas pada tingkat nasional.
BACA JUGA:Transformasi Menyulitkan: Dari SU-35 hingga Rafale dalam Modernisasi Militer Indonesia
BACA JUGA:F-16 Fighting Falcon: Menembus Langit dengan Keunggulan dan Karakter Unik
Diperkirakan bahwa senjata ini memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor global sebagai produk unggulan buatan Indonesia.