BANYUASIN, PALPOS.ID-Pada hari Selasa dini hari 27 Februari 2024, sebuah tragedi menimpa Anto (35 tahun), yang menjadi korban tenggelam setelah perahu getek yang ditumpanginya terbalik akibat diterjang angin kencang di Sungai Sugihan, Desa Nusantara, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin.
Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Anto dalam keadaan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi kejadian.
Raymond Konstantin SE, Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang, membenarkan temuan tersebut, menyatakan bahwa korban ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian awal.
Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas Palembang, Polairud, BPBD Banyuasin, dan unsur SAR lainnya, melakukan upaya pencarian dengan menggunakan berbagai metode, termasuk penyisiran sungai dengan perahu karet dan perahu masyarakat, serta metode circle (ombak buatan) dengan perahu karet di tempat-tempat yang dicurigai.
BACA JUGA:Membagi Kebaikan dan Inspirasi: Aktivitas Menarik untuk Anak-Anak Selama Bulan Ramadan
BACA JUGA:Kamov Ka-52 Alligator: Helikopter Serbu Canggih awan Tangguh Helikopter AH-64 Apache
Setelah tiga hari pencarian, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB, sekitar 800 meter dari lokasi awal kejadian, mengapung di tengah sungai.
Korban dievakuasi dan dibawa pulang untuk proses pemakaman. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR diakhiri dan semua tim SAR kembali ke unit masing-masing.
Kronologi kejadian menyebutkan bahwa pada Minggu sebelumnya, 25 Februari 2024 sekitar pukul 13.15 WIB, Anto bersama istri dan anaknya hendak menyeberangi sungai dari Desa Mekar Jaya menuju Desa Nusantara menggunakan perahu getek untuk mengantar makan siang kepada pekerja di sawah.
Namun, hujan deras dan angin kencang tiba-tiba datang, menyebabkan perahu terbalik dan ketiganya jatuh ke sungai.
BACA JUGA:Update Kasus Dugaan Korupsi Akuisisi PT SBS: Tim Kuasa Hukum Hadirkan Saksi Meringankan
BACA JUGA:Seorang Pengedar Sabu-Sabu di Prabumulih Ditangkap Polisi, Ini Jumlah BB yang Diamankan
Dalam kejadian itu, satu orang anak bernama Fahri (5 tahun) selamat, sementara istri Anto, Riza (30 tahun) meninggal dunia dan Anto sendiri hanyut dan tenggelam.
Kematian tragis ini menjadi peringatan akan bahaya yang dapat terjadi saat berlayar di sungai, terutama saat kondisi cuaca tidak bersahabat.**