PERTANIAN,PALPOS.ID - Menjadi pembudi daya magot tampaknya sangat menarik dilakoni.
Hal itu seperti apa yang dilakukan oleh Dedi warga Mekartitamak, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Bekerjasama dengan PT Pertamina EEF Zona 4 Hulu Rokan pria asli Jawa Tengah itu kini telah merasakan hasilnya.
Menurut dia untuk melakukan budidaya magot tidaklah begitu sulit. Hasilnyapun relatif sangat cepat sekitar 3 sampai 5 bulan sudah dapat di panen.
"Budidaya magot ini sangat mudah dan bisa dialakukan diamanpun. Adapun caranya dengan melakukan permentasi terhadap beberapa dedak,sampah, dedauan, ampas tahu atau sisa makana," katanya.
Diakatakan Dedi permentasi itu cukup dialkuka selama tiga hari dalam media tertutup seperti tong atau ember. Setelah tiga hari media permentasi itu dapat langsung di buka atau jika ingin cepat dapat menaruh telor magot yang didapat dengan cara membeli.
BACA JUGA:Sumsel Punya 49 Warisan Budaya Tak Benda, Indeks Pembangunan Kebudayaan Rendah
BACA JUGA:Dishub Palembang Razia Jukir Liar di Indomaret dan Kantor Pos, 11 Jukir Diamankan
"Selain relatif mudah budidaya magot juga tidak terlalu memakan tempat," kata pria berkoplo itu ketika diwawancarai awak media.
Dirinya mengaku awal mula dirinya terjun dalam usaha budidaya ternak magot ini dilatarbelakangi dengan keprihatinanya saat melihat sampah di salah satu pasar dan tempat ruahan (sedekahan).
Berawal dari situ dirinya kemudian berupaya memanfaatkan sampah dan sisa makanan itu. Didukung oleh PT Pertamina dirinya kemudian mendirikan tempat usaha ternak magot di desanya.
"Dari pertamina kita dilakukan pelatihan terlebih dahulu sekitar 3 sampai 4 hari selama kurang lebih 1,5 bulan. Kemudian kita di kasih lokasi budidaya lahan seluar 10x12 medter persegi," kata pria yang memiliki kulit sawa matang kahas dengan logat bahasa jawanya.
Setelah 2 tahun melakoni budidaya magot, pria kelahiran tahun 1977 itu mengaku persekali panen dapat menghasilkan 20 kilo magot. Adapun panenya sekitar 15 hari.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Perkuat Layanan Digital untuk Pengalaman Perbankan yang Lebih Baik
BACA JUGA:Distribusi Air ke 9500 Pelanggan Perumda Tirta Musi di Sako Palembang Terhenti, Ini Penyebabnya..
"Kalau dijual untuk perkilonya Rp 10 ribu. Kalau saya ini di kelolah oleh Bumdes," ungkanya.