Su-57, juga dikenal sebagai Felon oleh NATO, adalah pesawat tempur siluman multiperan generasi kelima utama Rusia yang mewakili lompatan signifikan dalam kemampuan penerbangan militer.
Dengan teknologi siluman canggih, kecepatan jelajah supersonik, dan avionik yang sangat terintegrasi, Su-57 dirancang untuk memenuhi peran superioritas udara dan serangan.
Salah satu fitur paling mengesankan dari Su-57 adalah kemampuan silumannya yang luar biasa.
BACA JUGA:Indonesia Minta Penundaan Program Pesawat AEW&C untuk Mendanai Frigat FREMM
BACA JUGA:Indonesia Memulai Negosiasi Kontrak untuk Dua Kapal Selam Scorpene Evolved
Desain inovatifnya memungkinkan pesawat ini untuk minim terdeteksi oleh radar musuh, sementara masih dapat membawa senjata dalam ruang senjata internalnya. Ini memberikan keunggulan taktis yang besar dalam pertempuran udara.
Ditenagai oleh dua mesin Saturn izdeliye 30, Su-57 memiliki kemampuan supercruise yang memungkinkannya untuk mencapai kecepatan supersonik tanpa perlu menggunakan afterburner.
Hal ini memperluas jangkauan operasional pesawat dan meningkatkan efektivitasnya dalam skenario pertempuran yang dinamis.
BACA JUGA:TNI AU Akan Tambah Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
BACA JUGA:Indonesia Minta Penundaan Program Pesawat AEW&C untuk Mendanai Frigat FREMM
Selain itu, avionik dan sensor canggih Su-57 memungkinkannya untuk mendeteksi dan menyerang banyak target secara bersamaan.
Kombinasi antara kemampuan tempur dan teknologi canggih menjadikan Su-57 sebagai pesawat tempur yang sangat dihormati di arena internasional.
Meskipun menghadapi tantangan dalam pengembangannya, Su-57 secara bertahap telah beralih menuju status operasional di Angkatan Udara Rusia.
BACA JUGA:Rusia Pamerkan Hasil Tangkapan Mereka IFV Bradley AS di Ukraina
BACA JUGA:Walaupun Tangguh Di Udara Jet Tempur Sukhoi Su 27 dan Su 30 Indonesia Perlu di Upgread Lagi
Ini menandai langkah penting dalam kemampuan tempur udara Rusia di masa depan, menantang dominasi pesawat tempur generasi kelima Barat seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.