Kecelakaan pada tahun 2012 dan 2020 menjadi titik lemah dalam sejarahnya. Namun, keselamatan pilot yang berhasil selamat dalam kedua insiden tersebut menunjukkan bahwa pesawat ini tetap dapat diandalkan dalam situasi darurat.
Relevansi di Era Militer Modern:
Pertanyaan tentang relevansi pesawat Hawk 109/209 dalam era militer modern tidak dapat dihindari.
BACA JUGA:Bangga: PT Pindad dan FNSS Kolaborasi Menghasilkan Medium Tank Harimau
BACA JUGA:Senapan Serbu SS1-M2: Senjata Unggulan Korps Marinir TNI AL
Dengan munculnya pesawat tempur generasi baru yang dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti Rafale dan F-15EX, banyak yang mempertanyakan apakah pesawat tua ini masih mampu bersaing.
Namun, keberhasilannya dalam latihan interoperabilitas dan kemampuannya dalam melaksanakan taktik ofensif membuktikan bahwa pesawat ini masih memiliki tempatnya dalam pertahanan udara Indonesia.
Meningkatkan Interoperabilitas:
BACA JUGA:Rusia Mengerahkan Sukhoi Su-57 dalam Operasi Militer di Wilayah Ukraina
BACA JUGA:Negara Tetangga Indonesia, Yaitu Singapura Akan Borong Delapan Pesawat Tempur F-35A Lightning II
Untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan masa depan, TNI AU telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan interoperabilitas pesawat Hawk 109/209.
Dengan modernisasi sistem avionik dan kerja sama dengan produsen teknologi militer terkemuka, pesawat ini telah ditingkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan alutsista lainnya.
Menjaga Ketersediaan dan Keandalan:
Perawatan rutin dan pemeliharaan mesin menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan dan keandalan pesawat Hawk 109/209.
BACA JUGA:Indonesia dan Turki Berbagi Teknologi untuk Produksi Drone ANKA
BACA JUGA:Indonesia Resmi Akuisisi Pesawat Tanker Airbus A330 MRTT untuk TNI AU