Kelima kecamatan, yakni Babat Supat, Bayung Lencir, Lalan, Keluang, dan Sungai Lilin, secara bulat menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Kabupaten Muba Timur.
Dukungan kuat ini dari tingkat kecamatan menunjukkan tingkat kesadaran dan aspirasi tinggi dalam mewujudkan pemekaran ini.
Kabupaten Musi Ilir (Muba Barat): Menggabungkan Potensi Barat Muba
Usulan kedua mengenai pemekaran wilayah adalah pembentukan Kabupaten Musi Ilir, awalnya disebut sebagai Kabupaten Muba Barat.
BACA JUGA:Pulau Sumatera: Sejarah dan Perkembangan Pemekaran Provinsi Termasuk Sumatera Selatan
Gagasan ini muncul dari beberapa tokoh masyarakat di kecamatan Babat Toman, Lawang Wetan, dan Sanga Desa.
Logo Kabupaten Musi Ilir yang dirancang dengan perisai berwarna orange, menampilkan gambar pompa angguk dikelilingi oleh padi dan kapas, mencerminkan kekayaan potensi daerah.
Kecamatan Lawang Wetan, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, dan Batang Hari Leko telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Kabupaten Musi Ilir.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan entitas baru yang memiliki potensi besar untuk pembangunan yang lebih baik di wilayah barat Musi Banyuasin.
BACA JUGA:DPRD Muratara Resmi Dukung Pemekaran Sumsel Barat: Menuju Kemajuan Sumatera Selatan yang Lebih Baik
BACA JUGA:Pulau Sumatera: Jejak Sejarah Pembentukan 10 Provinsi Termasuk Pemekaran Sumatera Selatan
Kabupaten Musi Ilir Utara: Penguatan Persatuan Wilayah
Usulan terakhir adalah pembentukan Kabupaten Musi Ilir Utara, mirip dengan Kabupaten Musi Ilir.
Lima kecamatan, yaitu Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Batang Hari Leko, Babat Toman, dan Sanga Desa, telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Kabupaten Musi Ilir Utara.
Logo Kabupaten Musi Ilir Utara berbentuk perisai berwarna hijau muda dengan lambang tiga batang pohon karet dan aliran sungai, dikelilingi oleh gambar padi dan kapas.