Meskipun mengalami beberapa insiden selama tahap pengujian, seperti kecelakaan prototipe pada April 2009, Su-35 terus mengalami peningkatan dan penyempurnaan.
Radar Irbis-E yang dipasang pada Su-35, misalnya, merupakan radar berkinerja tinggi yang dirancang untuk mendeteksi pesawat siluman dan low-observable, serta kendaraan udara tak berawak dengan akurasi tinggi.
Dibekali dengan 12 cantelan untuk membawa berbagai senjata, mulai dari rudal hingga bom berpemandu,
BACA JUGA:Argentina Untung Besar dengan Pembelian Jet Tempur F-16 dari Eks Denmark
BACA JUGA:Indonesia Memperkuat Kapal Patroli Multiguna OPV-PPA Dengan Speksifikasi Full Combat Versi Terbaru
Su-35 memiliki kemampuan tempur yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai situasi pertempuran.
Ditambah dengan dua mesin turbofan Saturn/UFA AL-31F 117S yang masing-masing menyuplai daya dorong yang kuat, Su-35 benar-benar merupakan ancaman serius di langit.
Dengan semua fitur dan kemampuan canggih yang dimilikinya, Sukhoi Su-35 tetap menjadi salah satu pesawat tempur terkemuka di dunia, menjaga dominasi Rusia dalam industri kedirgantaraan militer global.***