Indonesia, dengan populasi 280 juta jiwa, adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Secara geografis, posisi Indonesia sangat menguntungkan bagi upaya AS untuk mempertahankan hegemoninya di Indo-Pasifik.
Meskipun Jakarta tidak melihat penjualan F-15 Eagle II sebagai bagian dari usaha AS melawan China di Indo-Pasifik, namun penjualan tersebut dianggap akan memainkan peran penting dalam upaya Indonesia untuk memperkuat kekuatan militernya.
BACA JUGA:Rusia Tingkatkan Howitzer nya dan Siap Beraksi di Front Ukraina
BACA JUGA:Pentingnya Pemahaman tentang Defense Technology Security (DTS) di Indonesia
Meskipun pembelian F-15 Eagle II menjadi sorotan, posisi F-16 Viper tidak tergusur begitu saja.
Lockheed Martin masih memiliki posisi penting di mata militer Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika tiba-tiba F-16 Viper muncul sebagai salah satu opsi pembelian.
Varian ini secara eksklusif ditawarkan kepada calon pelanggan dari negara lain, dengan konfigurasi standar yang mencakup berbagai fitur canggih untuk keperluan misi tempur.
BACA JUGA:PT PAL Indonesia Membangun Fasilitas Terbaru untuk Produksi Kapal Selam
BACA JUGA:Program ‘PPA Frigate’ Fincantieri untuk Indonesia Sebuah Tonggak Penting dalam Kerjasama Pertahanan
Dengan pertumbuhan minat pada F-16V, diprediksi produksi total F-16 akan melewati angka 5.000 unit, menjadikannya sebagai jet tempur modern terlaris dan terbanyak yang digunakan di dunia.
Varian F-16 Block 70/72 atau F-16V dijadikan sebagai varian dasar versi ekspor, dengan umur pakai struktur yang lebih lama dan kemampuan yang ditingkatkan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Meskipun belum ada keputusan resmi, Kementerian Pertahanan Indonesia memberi sinyal peluang pembelian F-16 Viper melalui akun Instagramnya saat merayakan Dirgahayu TNI AU ke-78 pada 9 April 2024.
BACA JUGA:Indonesia Menyongsong Masa Depan Pertahanan dengan Produk Perang Canggih
BACA JUGA:Kapal Selam Scorpène Evolved Sudah Sesuai Standar TNI AL yang Mampu Bermanuver Lincah di Bawah Laut
Keputusan akhir pembelian jet tempur oleh Indonesia tentunya akan menjadi sorotan dan memiliki dampak besar baik dalam hal pertahanan negara maupun dalam hubungan diplomasi internasional.***