Kemampuan membawa muatan seberat 310 kg dan dilengkapi dengan antena navigasi anti-jamming "Cometa-M" membuat Kh-69 menjadi ancaman serius bagi sasaran tetap.
Dapat diluncurkan dari berbagai pesawat tempur Rusia, rudal ini memiliki fleksibilitas operasional yang tinggi, dengan kemampuan diluncurkan dari ketinggian mulai dari 200 meter hingga 11 kilometer.
Kecepatan tinggi dan jangkauan maksimum yang mencapai 290 kilometer menjadikan Kh-69 sebagai senjata yang mematikan.
BACA JUGA:Timur Tengah dalam Pusaran Konflik: Seberapa Besar Kekuatan Iran Untuk Melawan Israel?
BACA JUGA:Operation Honest Promise: Iran Klaim Serangannya Berjalan Sukses Hancurkan Fasilitas Militer Israel
Dengan mampu mempertahankan ketinggian jelajah sangat rendah sekitar 100 kaki, rudal ini dapat menghindari deteksi radar yang lebih mudah, meningkatkan kemampuan bertahan hidupnya di medan perang.
Pengerahan Kh-69 menandai langkah besar dalam evolusi kemampuan strategis Rusia. Dengan menjembatani kesenjangan antara amunisi jarak pendek dan rudal jelajah tingkat strategis,
Rusia menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam persenjataan presisi global.
nBACA JUGA:Rusia Menghidupkan Kembali Pesawat Tempur Era Perang Dingin untuk Perang Modern
Insiden di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Trypillia bukan hanya sebuah demonstrasi kekuatan militer, tetapi juga sinyal kuat tentang kemampuan dan ambisi Rusia dalam mengembangkan teknologi persenjataan yang lebih maju.***