Menhan Amerika Serikat Telpon Menhan Prabowo : Tagih Janji Pembelian Jet Tempur F-15 EX

Jumat 26-04-2024,07:39 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

NASIONAL, PALPOS.ID-Pada hari yang mengubah peta geopolitik Asia Tenggara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, menginisiasi pembicaraan penting dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Pembicaraan ini tidak hanya menandai era baru dalam hubungan bilateral kedua negara tetapi juga membuka babak baru dalam strategi pertahanan regional.

Di tengah situasi global yang penuh dinamika dan tantangan keamanan yang semakin kompleks, kedua pemimpin pertahanan itu mengadakan diskusi via telepon pada Rabu, 24 April 2024, sebuah dialog yang dipandang sebagai langkah signifikan dalam memperkuat kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Indonesia.

BACA JUGA:PT PAL Mengungkap Frigate Merah Putih dengan 64 VLS: Apa Artinya Ini untuk Pertahanan Indonesia ?

BACA JUGA:KRI R. E. Martadinata-331 Bersiap Menuju Gelanggang RIMPAC 2024 di Hawaii

Menurut keterangan resmi yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di Indonesia, Austin dan Prabowo tidak hanya membahas berbagai isu strategis tapi juga menegaskan kembali komitmen mereka terhadap modernisasi kekuatan militer Indonesia.

Ini mencerminkan sebuah gerakan proaktif dalam menanggapi kebutuhan akan peningkatan kapabilitas pertahanan di kawasan.

Dari Washington, Sekretaris Pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder, mengungkapkan bahwa kedua menteri pertahanan juga membicarakan tentang realisasi kontrak aktif pembelian jet tempur F-15EX oleh Indonesia.

BACA JUGA:TNI AU Sambut Kedatangan Pesawat Nirawak Baru dan Alutsista Canggih

BACA JUGA:PT DI Berhasil Ubah Pesawat Angkut Militer CN 235-220 Malaysia Jadi Pesawat MPA

Pembelian ini merupakan bagian dari agenda besar Indonesia untuk memperbaharui armada pertahanan udaranya, sebuah langkah yang secara strategis meningkatkan deterensi militer Indonesia di kawasan Asia Pasifik.

Lebih lanjut, Ryder menambahkan bahwa pembahasan ini mencakup niat kedua negara untuk meningkatkan interoperabilitas melalui kerja sama yang lebih erat di bidang kemampuan pertahanan udara dan maritim.

Hal ini menandakan sebuah fase baru dalam kemitraan militer, dengan fokus pada peningkatan kemampuan bersama yang akan memperkuat stabilitas regional dan memastikan keamanan bersama.

BACA JUGA:Kalashnikov Luncurkan AK-12 Versi 2023 Lebih Canggih Lagi untuk AD Rusia

BACA JUGA:Hizbullah Serang Radar Utama Iron Dome Israel dengan Rudal Almas Iran

Kategori :