Sebaliknya, T-72B3, meskipun merupakan hasil pembaruan dari model yang lebih tua, menawarkan kekokohan yang luar biasa, efisiensi biaya yang tinggi, dan perawatan yang lebih mudah.
BACA JUGA:Mengenal IFAR 22: Senapan Serbu Buatan Indonesia Dengan Teknologi Bullpup
BACA JUGA:Rusia Menganalisis Teknologi Tank Buatan Jerman Hasil Tangkapannya di Ukrania
Tank ini menggunakan kombinasi lapis baja komposit dan reaktif eksplosif Kontakt-5 yang memberikan perlindungan yang efektif dalam banyak skenario pertempuran.
Dalam hal daya tembak, M1A1 dilengkapi dengan meriam smoothbore 120 mm yang mampu menembakkan berbagai amunisi dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi, sedangkan T-72B3 dilengkapi dengan meriam smoothbore 125 mm yang juga mampu menembakkan rudal antitank, memberikan fleksibilitas tambahan dalam pertarungan jarak jauh.
Meski M1A1 Abrams memiliki keunggulan dalam teknologi seperti sistem CITV dan sistem pengendalian tembakan terkomputerisasi, T-72B3 tidak tertinggal jauh dengan dilengkapi penglihatan penembak multi-saluran Sosna-U dan pelacak target otomatis, menunjukkan kemajuan teknologi yang signifikan dari model aslinya.
BACA JUGA:Debut Kendaraan Pengangkut Roket Astros Asli Buatan Anak Bangsa
BACA JUGA:Dari Medan Tempur Hingga Trek Balap: Perjalanan Teknologi Nomex dalam Dunia Ekstrem
Biaya dan Efisiensi
Dalam hal biaya, T-72B3 memiliki keunggulan signifikan.
Biaya produksi dan pemeliharaan yang lebih rendah membuatnya menjadi pilihan yang lebih ekonomis, khususnya untuk negara-negara dengan anggaran pertahanan yang lebih terbatas.
BACA JUGA:Menguak Misteri Xian H-20: Canggihkah Pembom Siluman China Ini?
BACA JUGA:Kemandirian Militer Turki: Turki Berambisi Membangun Kapal Induk di Masa Depan
Sebaliknya, M1A1 Abrams, dengan semua kemajuan teknologinya, memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk produksi dan pemeliharaan.
Keberhasilan terbaru T-72B3 di medan perang menunjukkan bahwa dalam pertarungan tank, bukan hanya teknologi canggih yang berperan tetapi juga strategi, keterampilan kru, dan adaptasi taktis yang mempengaruhi hasil akhir pertempuran.
Kedua platform ini terus menunjukkan keunggulan dan kelemahan mereka, menggambarkan dinamika kekuatan militer global yang terus berubah dan menyesuaikan dengan tantangan baru.***